Mohon tunggu...
mihrob ihsani
mihrob ihsani Mohon Tunggu... Lainnya - 3 november 1999

mahasiswa geografi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mendukung Pencegahan Covid 19: KKN UM Desa Ternyang Menyumbang Bibit Toga

10 Juli 2020   14:45 Diperbarui: 10 Juli 2020   18:47 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Munculnya wabah virus Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh Dirjen WHO, Dr. Tedros Adhanom Gheybreyesus.  Pandemi ini mengakibatkan ketakutan besar bagi masyarakat dunia karena tingkat penyebaran virus yang sangat cepat. 

Sejak saat itu pemerintah Indonesia menganjurkan stay at home atau berdiam diri di rumah sebagai upaya dalam pencegahan penyebaran virus. mencari kegiatan produktif yang dapat dilakukan di rumah selama masa pandemi ini, diantaranya seperti bertanam. 

Mengingat negara kita yang dijuluki sebagai negara agraris dengan wilayah yang subur, menyebabkan beragam jenis tumbuhan dapat ditanami di Indonesia. Itu terbukti dengan hasil bumi yang melimpah di bidang pertanian dan perkebunan. Selain itu juga banyaknya rempah-rempah yang dihasilkan setiap bulannya dari Indonesia seperti cengkeh, jahe, lada, dan pala. 

Banyaknya ragam tanaman yang dapat diolah di bumi pertiwi ini, menjadikan kegemaran masyarakat Indonesia untuk bercocok tanam sangatlah besar. Dengan gemar bertanam, secara tidak langsung dapat menciptakan pola hidup yang sehat.

Semakin meningginya kesadaran kesadaran akan pola hidup sehat, membuat pemanfaatan tanaman herbal sebagai bahan pengobatan sudah tidak lagi dianggap ketinggalan zaman. 

Sebaliknya penggunaan bahan-bahan alami sebanyak mungkin dalam setiap aspek kehidupan menunjukkan cara hidup Go Green yang menjadi tren di kalangan menengah ke atas. Dengan memahami keberadaan tanaman obat yang banyak sekali manfaat dan khasiat yang didapat, tanaman obat menjadi pilihan keluarga dalam memilih obat alami yang aman.

Tanaman obat keluarga ( TOGA ) dahulunya disebut dikenal dengan Apotek  Hidup. Disisi lain, TOGA terdiri dari berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan baik di halaman, pekarangan rumah, ladang atau kebun merupakan tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. 

Jenis tanaman yang dibudidayakan sebagai TOGA tidak memerlukan perawatan khusus, tidak mudah diserang hama penyakit, dan bibitnya mudah didapat. Disisi lain, TOGA digunakan sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat diantaranya: (a) Upaya preventif (pencegahan), (b) Upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan), (c) Upaya kuratif (penyembuhan penyakit).

Banyaknya manfaat yang didapat dari penanaman TOGA menjadikan Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Malang menyalurkan bantuan berupa 200 bibit TOGA untuk dibagikan kepada warga desa Ternyang, Sumberpucung pada 28/6/2020. Kegiatan ini bertujuan  sebagai upaya mengangkat kembali tradisi menanam TOGA yang sudah ada sejak dulu.

 "Pembagian bibit TOGA selain sebagai upaya mengangkat kembali tradisi lama, juga dapat dijadikan potensi di bidang pariwisata yaitu desa wisata tanaman TOGA", ujar Erwin selaku koordinator KKN UM Desa Ternyang. Tak hanya itu, warga desa Ternyang juga mengapresiasi adanya pembagian bibit TOGA. Melalui program ini diharapkan  warga desa Ternyang menjadi tergerak gemar menanam sehingga dapat menciptakan pola hidup yang sehat. 

togaaa-5f0853b5d541df06cb033052.jpg
togaaa-5f0853b5d541df06cb033052.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun