Mohon tunggu...
Miftakhul Shodikin
Miftakhul Shodikin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Kenapa kamu hidup ?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rekontruksi Moral untuk Keberlanjutan Alam dalam Program SDGs

22 Juni 2021   20:20 Diperbarui: 22 Juni 2021   21:01 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sustainable Development Goals (SDGs) adalah sebuah agenda pembangunan berkelanjutan yang digagas sebagai jawaban oleh pemimpin Dunia untuk mengatasi kemiskinan, kesenjangan dan perubahan iklim dalam bentuk aksi yang nyata. 

Konsep SDGs ini mulanya diprakarsai Oleh PBB pada tahun 2012 dengan menetapkan rangkaian agenda yang memungkinakan untuk dilaksanakan secara universal dalam ranah pembangunan di bidang lingkungan, sosial dan ekonomi. 

Dalam lintasan waktu berikutnya pada tahun 2015, PBB dan juga pemimpin-pemimpin dunia lainnya termasuk juga Indonesia menyepakati sebuah ambisi besar yakni sebuah agenda keberlanjutan yang terukur sebagai sebuah gerakan penyelamatan manusia dan planet bumi.

 Agenda tersebut terdiri dari 17 tujuan diantaranya yakni (1) Tanpa kemiskinan atau No Poverty, (2) Tanpa kelaparan atau Zero Hunger, (3) Kehidupan sehat dan sejahtera atau Good Health and Well-Being, (4) Pendidikan berkualitas atau Quality Education, (5) Kesetaraan gender atau Gender Equality, (6) Air bersih dan sanitasi layak atau Clean Water and Sanitation, (7) Energi bersih dan terjangkau atau Affdorable and Clean Energy, (8) Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi atau Decent Work and Economy Growth, (9) Industri, inovasi dan infrastruktur atau Industry, Innovation, and Infrastructure, (10) Berkurangnya kesenjangan atau Reduce Inequality, (11) Kota dan komunitas berkelanjutan atau Sustainable Cities and Communities, (12) Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (Responsible Consumption and Production), (13) Penanganan perubahan iklim atau Climate Action, (14) Ekosistem laut atau Life Below Water, (15) Ekosistem darat atau Life On Land, (16) Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh atau Peace, Justice, and Strong Institution, (17) Kemitraan untuk mencapai tujuan atau Partnership for The Goals. 17 tujuan tersebut yang nantinya akan menjadi sebuah landasan dan acuan sebagai tuntunan untuk membuat sebuah kebijakan dan pendanaan bagi negara-negara dunia untuk 15 tahun ke depan (2030). 

Agenda tersebut sebagai bentuk kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium yang ditandatangani oleh 189 negara sebagai Deklarasi Milenium di markas besar PBB pada tahun 2000.

Dengan adanya agenda tersebut maka Deklarasi Milenium sudah tidak berlaku kembali. Dari 189 negara itulah yang berkewajiban untuk melaksanakan dan mencapai 17 tujuan yang telah ditetapkan untuk tahun 2030. 

Negara-negara dunia memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum tahun 2030 dan memang itulah kewajiban sebagai suatu bangsa besar yang mendiami rumahnya yakni Planet Bumi. 

Sudah menjadi tanggung jawab negara-negara dunia untuk mencapai suatu tujuan bersama demi keselamatan umat manusia secara khusus dan planet Bumi secara umum. 

Untuk itu dalam sisa-sisa tahun yang tersedia ini (2021-2030) dalam upaya untuk menyongsong agenda yang sangat mulia tersebut saya menawarkan sebuah konsep moralitas yang menitikberatkan kepada kepentingan dan keberpihakan saya terhadap lingkungan, kepada alam dan ekosistem. 

Jikapun negara-negara dunia tersebut benar-benar berkomitmen kepada pelestarian alam dan keberlanjutan kehidupan planet bumi semestinya mereka akan menggunakan konsep ini.

Moralitas Alam -- Moral sangat erat kaitannya dengan kaidah, etika atau susila yang merupakan suatu nilai yang digunakan manusia untuk mengukur sesuatu yang baik dan buruk. Singkatnya moral adalah sebuah ukuran. Tetapi pertanyaannya, jika moral sebagai tolak ukur tentang yang baik atau yang buruk. Lalu, apa yang baik itu. Bagaimana yang baik bisa dikatakan baik dan buruk bisa kita sepakati sebagai keburukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun