Mohon tunggu...
Miftahul Huda Setyabudi
Miftahul Huda Setyabudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis baru

Mencari kebebasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Wisata Religi di Kabupaten Purworejo terhadap Perekonomian Sekitar

19 April 2022   22:04 Diperbarui: 19 April 2022   22:13 1405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Wisata religi merupakan kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, kepuasan serta pengetahuan. Wisata religi banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, ke makam-makam orang besar, atau pemimpin yang di agungkan, ke bukit atau ke gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda. (Pendit N. S., 2002).

            Kabupaten Purworejo memiliki berbagai potensi wisata, baik itu wisata alam, wisata kuliner, wisata pendidikan, wisata sejarah, maupun wisata religi. Dari wisata religi banyak pula destinasi wisata yang siap menyambut para wisatawan baik dari Purworejo sendiri maupun luar  Purworejo.

            Salah satu destinasi wisata religi yang menjadi fokus penulis adalah wisata religi Makam Kiai Imam Puro. Makam Kiai Imam Puro terletak di lereng Bukit Geger Menjangan Desa Candi Baledono Purworejo, Jawa Tengah. Makam ini kerap dikunjungi para peziarah. Tak hanya dari Purworejo, namun juga dari luar kota seperti Jakarta,, Jepara, dan sebagainya. Mereka datang bisa sampai berbus-bus. Ketika Bulan Ruwah atau malam pergantian tahun, banyak orang yang bermunajad di sana. Pun saat masa-masa pemilihan kepala daerah. Biasanya para pasangan calon (paslon) juga datang untuk berziarah.       

            Adanya wisata tersebut tentu saja menggerakkan arus ekonomi daerah, dengan keberadaannya yang mempu menarik minat wisatawan yang bahkan dari luar daerah. Yang tentu saja dalam berwisata sendiri mereka akan membelanjakan uangnya, yang mungkin berhubungan dengan kegiatan wisatanya maupun dengan penunjang kebutuhan pribadinya.

            Hal ini pun tentu saja dibarengi dengan respon warga lokal yang siap menyediakan kebutuhan penunjang para wisatawan, mulai dari membuka warung makanan, jasa ojek ziarah, tempat bersih diri, parkir dan sebagainya. Keberadaan tempat wisata ini otomatis sudah ikut berpengaruh kepada potensi pertumbuhan ekonomi sekitar tempat wisata tersebut.

            Misalnya jasa ojek, ketika musim ramai ziarah, permintaan akan jasa ojek wista amatlah tinggi, untuk menjangkau tujuan ziarah yang biasanya masih memerlukan waktu tempuh dari parkiran wisata, apalagi rombongan rombongan luar kota yang membawa bus, mereka akan banyak membutuhkan jasa ojek, agar selain menghemat waktu, namun juga agar menghemat tenaga. Bagi penyedia jasa ojek sendiri yang merupakan warga sekitar tentu saja hal ini merupakan berkah. Karenanya dari sini mereka bisa mendapatkan pemasukan keuangan yang tentu saja menguntungkan. Dari sini mereka mengandalkan jasa ojek sebagai mata pencaharian utama mereka yang menghidupi kebutuhan sehari-hari mereka. Begitu pula dengan keberadaan warung-warung sekitar, jasa parkir, dan sebagainya.

            Hal yang kemudian perlu diperhatikan lagi agar bisa dievaluasi agar arus perekonomian di tempat wisata tersebut tetap berjalan antara lain dengan peningkatan fasilitas penunjang, mulai dari akses jalan ke tempat tersebut yang masih perlu peningkatan. Kemudian penerangan jalan juga masih perlu banyak perbaikan. Selanjutnya adalah papan informasi wisata, tentang sejarah tokoh yang diziarahi lengkap dengan petunjuk arah menuju ke tempat wisata tersebut. Hal ini perlu diperhatikan pemerintah daerah agar perekonomian sekitar tempat wisata tetap terjaga dan semakin baik.

            Kedepannya semoga keberadaan wisata religi di Kabupaten Purworejo tetap terjaga, terawatt, dan lestari. Karena selain menjadi daya tarik bagi wisatawan, namun juga menjadi salah satu pemutar roda perekonomian warga sekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun