Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyegel Pulau C dan D hasil reklamasi di Jakarta Utara pada Kamis (7/6/2018) dengan mengerahkan 300 personel Satpol PP.
Penyegelan ini untuk memastikan bahwa semua pihak, baik ekonomi lemah maupun kuat, akan ditindak bila melanggar peraturan.
Pulau C dan D yang dibangun PT Kapuk Naga Indah, dibangun tanpa disertai izin dan analisis masalah dampak lingkungan (Amdal).
Pembangunan pulau-pulau ini juga direkomendasikan Rizal Ramli saat menjadi Menko Kemaritiman, agar dihentikan, namun Rizal kemudian dicopot Presiden Jokowi dan diganti Luhut Panjaitan.
Lalu oleh Menko Luhut Panjaitan, pembangunan pulau-pulau itu diperbolehkan untuk diteruskan. Bahkan yang ajaib, BPN Jakarta Utara kemudian menerbitkan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) untuk kedua pulau tersebut.
Terkait hal itu, Ketua Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif (Majelis), Sugiyanto yang dilansir Harianumum.com menilai, keberanian Anies menyegel bangunan di Pulau Reklamasi tersebut akan semakin mendongkrak popularitasnya.
Bila ini dikorelasikan dengan fakta bahwa selama ini dia dikait-kaitkan dengan Pilpres 2019, maka dengan sendirinya  ini juga mendongkrak elektabilitasnya. meski Anies berlatar akademisi dan non militer, namun ia memiliki nyali yang tak kalah dengan seorang militer.
Tak hanya itu, kini orang juga melihat bahwa Anies adalah sosok yang konsisten dan tak suka ingkar janji. Ini kelebihan yang tak dimiliki kebanyakan politikus di Indonesia.
Unutuk itu, jika Anies diusung di Pilpres 2019, termasuk sebagai Capres, menurut Sugiyanto anies akan keluar sebagai pemenangnya.
Sementara, nasib Jokowi bisa saja seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta lalu.
