Mohon tunggu...
Miftahudin
Miftahudin Mohon Tunggu... Swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Universitas Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

"Hanacaraka" Bahasa Daerah yang Terancam Existensinya

22 Oktober 2018   16:39 Diperbarui: 22 Oktober 2018   16:56 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Aksara Jawa atau yang lebih di kenal dengan Hanacaraka pada saat ini telah jarang di gunakan oleh masyarakat. Di karenakan dalam penggunaan aksara Jawa masih terdapat banyak kesulitan sehingga menyebabkan kurang populernya aksara tersebut selain di kalangan preservasionis. Walaupun Aksara Jawa sampai sekarang masih diajarkan di sekolah-sekolah wilayah berbahasa Jawa, namun tetap sajA bahasa ini lambat laun akan terancam eksistensinya.

Bagaimana tidak, pada kenyataanya, generasi muda lebih bangga menggunakan bahasa Indonesia, bahkan bahasa asing. Padahal generasi mudalah yang seharusnya melanjutkan Eksistensi bahasa ini.

Ada beberapa penyebab yang mendasari permasalahan ini, yang pertama adalah Kurangnya Partisipasi Generasi Muda dalam menggunakan bahasa ini semestinya generasi muda hendaknya menjaga kelestarian berbagai macam budaya yang berupa Bahasa. 

Penyebab yang kedua adalah adanya perkawinan silang antar etnis, saat dua orang yang berasal dari etnis yang berbeda menikah dan mempunyai keturunan, maka pada umumnya yang akan terjadi adalah keluarga tersebut hanya memakai satu bahasa daerah yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. 

Sebab berikutya yaitu Globalisasi, dimana dalam Globalisasi ada sebuah proses penyatuan budaya dan informasi. Globalisasi tidak dapat ditolak, bukan hanya indonesia, tapi Negara manapun di dunia ini. Tentu saja Globalisas ini akan diikuti oleh perkembangan teknologi, teknologi akan meliputi semua bidang kehidupan salah satunya adalah dengan kehadiran smartphone, jika penggunaan Smartphone tidak terkontrol maka generasi muda yang lebih aktif disosial media mempengaruhi generasi muda dalam berbahasa. 

Contoh sederhananya adalah pada era seperti sekarang ini Kalangan muda sering berkomunikasi dengan mencapur adukan antara bahasa Indonesia, bahasa Asing, & bahasa Jawa, mereka terkadang juga senang memunculkan bahasa-bahasa baru yang terkadang sulit di pahami & tidak mengandung unsur kebahasaan nasional. Jika hal ini terus dibiarkan jangankan bahasa daerah, bahkan bahasa nasionalpun akan mengalami hal yang sama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun