Mohon tunggu...
Miftahul Abrori
Miftahul Abrori Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi petani di sawah kalimat

Lahir di Grobogan, bekerja di Solo. Email: miftah2015.jitu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Musuh Terbesar Emak-emak Pecinta Sinetron adalah Siaran Sepak Bola

27 November 2019   20:37 Diperbarui: 28 November 2019   16:49 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa penguasa remote televisi (tv) di sebagian besar kehidupan rumah tangga Indonesia? Ibu-ibu alias emak-emak pecinta sinetron jawabannya.  Setelah matahari tenggelam, mereka akan segera mandi, sembahyang, dandan Lalu? Duduk manis di depan layar kaca.

Acara sinetron seolah menjadi candu bagi emak-emak. Mereka sudah ketagihan dengan jalan cerita yang bersambung, atau jalan cerita yang enggak nyambung tapi disambung-sambungin. Ratingnya lagi menanjak, Boss. 

Beragam skenario diubah demi tayangan tetap terjamah. Enggak heran, salah satu pemainnya tiba-tiba diceritakan meninggal saat jadi TKW di luar negeri, meninggal karena kecelakaan, dan sebagainya. Cerita pun akan segera diubah, dan ibu-ibu di rumah harus pasrah, pemain idolanya ternyata pindah di sinetron sebelah.

Boleh jadi ibu-ibu yang jadi pengendali tayangan tv, tapi itu tak berlaku jika ada siaran sepakbola.

Foto: https://bola.kompas.com/ 
Foto: https://bola.kompas.com/ 

Musuh mereka bukan lah bapak-bapak yang mau nonton acara dangdut tapi banyak dramanya, talkshow lucu-lucuan nanggung, atau acara debat politik yang nambahin ruwet Indonesia. Itu mah musuh kecil, asal dicari kesepakatan tengah saja. Kalau lagi tayang iklan, boleh pindah ke channel tv pilihan masing-masing.

Tapi ini sepakbola! Ya, musuh terbesar bagi ibu-ibu pecinta sinetron adalah tayangan sepakbola. Sewaktu penyelenggaran Piala Dunia Rusia beberapa waktu lalu, banyak ibu-ibu yang resah. Siaran sepakbola kok nggak aturan. Ditayanginnya kok pagi sampai malam. Ibu-ibu harus sedikit puasa nonton sinetron.

Jika drama perebutan remote control sinetron versus debat politik jadi wilayahnya bapak-bapak dan ibu-ibu, nah muncul lah orang ketiga, anak laki-laki yang juga demen sepakbola. Anak perempuan mah sibuk di kamar, belajar.

Ibu-ibu pun terpaksa mengalah meski dongkol dalam hati. Mau pakai aturan boleh pindah channel kok ya ibu-ibu harus nunggu pergantian pemain, harus menunggu 45 menit pertandingan pertama.

Apalagi kalo sudah menyangkut siaran sepakbola timnas Indonesia, kelar hidup lu. Mau ganti channel, takut dicap nggak cinta tanah air?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun