Mohon tunggu...
Michael Jody
Michael Jody Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Eritroblastosis Fetalis Saat Rh- bertemu Rh+

26 November 2017   00:02 Diperbarui: 26 November 2017   00:20 3238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bertemu lagi para pembaca. Sekarang saya akan membahas mengenai eritroblastosis fetalis. Dalam essai ini saya akan membahas apa yang dimaksud dari eritroblastosis fetalis. Apa yang mengakibatkan terjadinya eritroblastosis fetalis. Dan apakah dapat disembuhkan. Pertama kita perlu memahami tentang penggolongan darah. Karena eritroblastosis fetalis ini merupakan kelainan darah.

Penggolongan darah paling umum adalah penggolongan darah ABO dan Rh. Pada penggolongan darah ABO diklasifikasikan menurut ada tidaknya antigen dan antibodi. Antigen terdapat pada sel darah merah sedangkan antibody terdapat pada serum. Golongan darah yang memiliki antigen A dan antibody B termasuk golongan darah A. yang memiliki antigen B dan antibody A termasuk golongan darah B.

 Sedangkan golongan darah dengan antigen A dan B adalah golongan darah AB. Dan yang hanya memiliki antibody A dan B adalah golongan darah O. penggolongan darah ini biasanya mempengaruhi untuk transfusi darah. Karena jika antigen dan antibody sama bertemu maka akan terjadi penggumpalan darah. Contohnya antigen A bertemu dengan antibody B maka akan terjadi penggumpalan darah. Tentu ini akan berbahaya jika terjadi dalam tubuh.

Lalu penggolongan darah menurut RH atau Rhesus. Rh dibedakan menurut ada tidaknya antigen-D pada darah. Darah yang memiliki antigen-D biasa disebut darah Rh Positif. Sedangkan yang tidak memiliki disebut darah Rh negatif. Orang yang berdarah Rh negatif pada awalnya tidak memiliki antigen-D dan antibody-D. Tetapi antibodi-D dapat jika mendapat darah dari darah Rh+ positif atau dari kehamilan.

Lalu apa yang dimaksud dengan eritroblastosis fetalis. Eristoblastosis fetalis adalah kelainan darah pada janin. Eritroblastosis fetalis terjadi saat ibu dengan darah Rh negatif. Mengandung anak dengan darah Rh Positif. Maka darah ibu yang dapat mengandung antibody-D dapat masuk ke dalam peredaran darah janin. Hal ini dapat berakibat fatal. Bayi dapat terkena anemia, hipoalbuminemia, gagal jantung, atau bahkan kematian janin. Dan kemungkinan bayi akan memiliki Rh positif lebih besar karena Rh positif lebih dominan.

Tetapi didunia orang yang memiliki Rh negatif jaih lebih sedikit dibanding dengan Rh positif. Pada orang kulit putih hanya dijumpai sebanyak 15% sedangkan pada orang kulit hitam hanya sebnayak 8% saja. Dan di Asia termasuk Indonesia sebagian besar penduduknya memiliki Rh positif.

Erstoblastosis fetalis juga dapat terjadi jika ada perbedaan golongan darah ABO. Tetapi kemungkinan terjadinya lebih kecil dan lebih tidak berbahaya. Tetapi dapat juga bayi terkena eritroblastosis fetalis jika memiliki antigen special. Antigen seperti Kell, Duffy, Kidd, MNSs, Lutheran, Diego, Xg, P, Ee, dan Cc juga dapat menyebabkan eritroblastosis fetalis.

Eritroblastosis fetalis biasa terjadi jika wanita dengan Rh negatif. Menikah dengan pria Rh Positif. Bayi yang dikandung dapat memiliki darah dengan Rh negatif ataupun dengan Rh Positif. Jika bayi memiliki Rh negatif maka tidak akan terjadi apapun. Tetapi masalah mulai muncul jika ibu mengandung bayi dengan Rh Positif.

Jika itu pertama kalinya ibu mengandung bayi dengan Rh Positif maka bayi tidak akan mengalami apa-apa. Tetapi jika ibu mengandung bayi kedua dan seterusnya. Dan bayi itu memiliki darah Rh Positif maka akan terjadi eritroblatosis fetalis. Kenapa terjadi jika itu adalah kandungan kedua.

Seperti yang saya tulis di awal. Rh negatif berarti tidak memiliki antigen-D. Pada awalnya orang dengan Rh negatif juga tidak memiliki antibody-D. Tetapi tubuh bisa membuat jika mendapat darah dengan Rh negatif. Antigen-D ini dianggap seperti virus atau bakteri. Saat ibu hamil dengan janin Rh+ untuk pertama kali. Ibu ini tidak memiliki antibody-D jika sebelumnya juga belum pernah mendapat darah dengan Rh positif. Tetapi saat melahirkan darah dari bayi yang memiliki Rh Positif darah dari janin ini dapat masuk ke pembuluh darah ibu. Sehingga tubuh ibu mulai menghasilkan antibody-D.

Pada fetus yang terkena eritroblastosis fetalis akan terjadi penghancuran sel darah merah pada fetus. Akibatnya fetus akan kekurangan sel darah merah untuk mengangkut oksigen. Ini dapat mengakibatkan bayi terkena kelainan atau yang terparah meninggal. Bayi yang kekurangan oksigen mulai berusaha untuk memproduksi sel darah merah lebih banyak. Tetapi sel darah merah ini tidak sempurna. Sel darah merah ini tidak bisa berfungsi secara normal. Jika bayi berhasil lahir maka bayi ini terkena hemolitik anemia. Yang mengakibatkan bayi tidak dapat mengekskeresi sel darah merah yang sudah dipecah. Akibatnya terdapat bilirubin pada bayi dan warna kulit menjadi kuning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun