Mohon tunggu...
Michael Herman
Michael Herman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Pengobatan Metode Sel Punca di Indonesia

30 Agustus 2018   16:25 Diperbarui: 30 Agustus 2018   16:31 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemajuan teknologi saat ini sudah turut membantu dunia kecantikan. Tidak hanya soal produk, tetapi perawatan kecantikan sudah mengalami kemajuan. Salah satu produk kecantikan yang sering dibicarakan adalah sel punca (stem cell). Produk ini semakin digandrungi ketika salah satu artis ternama Indonesia, Krisdayanti, juga mencoba produk perawatan ini yang konon berharga cukup fantastis, yakni 200 juta. Lalu sebenarnya, apa itu sel punca (stem cell)?

Dilansir dari tirto.id, Stem cell atau sel punca adalah sel biologis yang menjadi jejak utama DNA. Sel ini dapat membelah menjadi lebih banyak dan menghasilkan lebih banyak sel untuk sumber pembentukan sel yang baru. Sel punca memiliki tugas untuk menggantikan sel yang sudah rusak / using dengan sel baru yang memiliki fungsi biologis dan jenis yang sama.

Sel stem atau sel punca dapat diibaratkan sebagai sel yang masih 'polos'. Sel ini belum mendapatkan tugas apapun dan dapat diibaratkan sebagai sel murni yang belum terdiferensiasi. Sel punca juga memiliki kemampuan membelah sel dalam jumlah banyak sehingga kedua kemampuan ini membuat sel stem dapat dianggap sebagai 'stimewa' dan bisa digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Terdapat berbagai macam jenis Stem Cell. Para ilmuwan menduga bahwa setiap organ tubuh kita terdapat berbagaim jenis stem cell dengan jenis spesifik. Contohnya, darah kita tercipta dari stem cell darah (dikenal juga sebagai stem cell hematopoietik).

Stem cell juga terdapat pada tahap terawal dari perkembangan manusia dan saat para ilmuwan menumbuhkan mereka, mereka disebut "stem cell embrionik". Para ilmuwan tertarik dengan stem cell embrionik karena tugas alami dari stem cell embrionik adalah untuk membangun setiap organ dan jaringan di tubuh kita selama perkembangan manusia. Artinya bahwa stem cell embrionik tidak seperti stem cell dewasa, dapat berubah menjadi hampir semua ratusan jenis sel manusia lainnya.

Sebagai contoh, stem cell darah hanya dapat menciptakan darah, namun stem cell embrionik dapat menciptakan darah, tulang, kulit, otak, dan seterusnya. Selain itu, stem cell embrionik juga diprogram secara alami untuk membuat jaringan dan organ yang tidak dibuat oleh stem cell dewasa. Sehingga stem cell embrionik memiliki kapasitas natural yang lebih besar untuk memperbaiki organ yang sakit.

Sel embrionik pada dasarnya diambil dari embrio berusia sekitar tiga sampai lima hari. Pada fase yang dinamakan blastosit, sel-sel stem ada jaringan embrio yang sedang berkembang bereplikasi dan berdifirensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terspesialisasi, membentuk jaringan dan organ hati, paru-paru, kulit, jantung, dan sebagainya. Replikasi adalah sebuah salinan yang memiliki fungsi dan bentuk yang sama persis dari aslinya.

Selain stem cell embrionik, stem cell juga memiliki jenis yang lain, yakni stem cell dewasa. Sel stem dewasa pada umumnya membentuk jenis sel yang sesuai dengan jaringan dimana mereka berada. 

Contohnya sel stem dewasa pembentuk darah di sumsum tulang akan membentuk sel-sel darah merah, keping darah, dan sel darah putih. Meski begitu, sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa sel stem dari satu jaringan dapat menjadi sel yang merupakan jenis jaringan yang berbeda, yang biasanya disebut sebagai plastisitas. 

Contoh dari plastisitas adalah sel darah menjadi sel saraf dan sel hati yang dapat menghasilkan insulin (hormon yang digunakan untuk mengubah glukosa atau gula menjadi energi, lalu mengedarkannya ke seluruh tubuh), serta sel stem hematopoietic yang dapat berkembang menjadi otot jantung.

Sifat unik dan kemampuan dari stem cell membuat para peneliti dan ilmuwan optimis bahwa metode ini akan menjadi alternatif pengobatan dari berbagai macam penyakit di dunia yang semakin dewasa ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun