Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pengasuhan

Mengenal Diri, Mengenal Buah Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Inner Beauty" untuk Bekal Kehidupan

10 Juni 2020   23:13 Diperbarui: 10 Juni 2020   23:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://outerbloom.com/

Artinya, inner beauty alias personal power yang dimiliki si penjual laris manis itu tak didapatkan secara tiba-tiba. Melainkan dimiliki setelah dirinya melewati liku-liku perjuangan yang mungkin tak dirasakan orang lain.

Contoh kedua, saya ambil dari pengaruh kata-kata. Misalnya, ada seseorang mengeluhkan bahwa dirinya masih kurang didengar, masih kurang ditanggapi, bahkan cenderung disepelekan. Bahkan saat memberikan pesan atau perintah pun, nyaris tak diindahkan atau ditolak tanpa alasan.

Berbeda dengan salah satu profil rekannya. Lebih disegani, lebih didengar, lebih diperhatikan wejangannya. Bahkan satu kalimat saja cukup memberi pengaruh kuat terhadap keberlangsungan organisasi.

Tanpa sadar, perbedaan mendapat penyikapan dari lingkungan, membuat salah satu menjadi bertanya-tanya bahkan bermuara pada rasa iri. Tetapi lagi-lagi, didengar dan tidak didengarnya ucapan, ternyata memiliki kunci tersendiri. Dan kuncinya itu adalah inner beauty. Tepatnya, inner beauty yang dimiliki oleh dia yang berbicara.

Dan tentunya banyak faktor, kenapa dirinya jauh lebih didengar. Bisa jadi amalan punya jam terbang dalam hal berbicara yang efektif, bia jadi pengaruh sosial juga lebih besar, bisa jadi karena memang amal dan kemanfaatannya juga jauh lebih banyak diterima banyak orang di sekeliling. Dan bisa jadi, orang yang lebih didengar itu memang punya sejarah.

Contoh ketiga, kita bisa sama-sama lihat pada konteks berbagi hadiah. Seorang direktur atau komisaris perusahaan tertentu. Atau seorang dengan kedudukan tertentu. 

Pada hari istimewa seperti hari lebaran, hari pernikahan anggota keluarga, dan atau sejenisnya, selalu saja mendapatkan banyak perhatian dari sisi kanan kiri depan belakang. Yang mengirim hadiah, yang membantu teknis, yang memberi bunga ucapan, dan sekian kebaikan orang yang tak bisa disebutkan satu per satu.

Hal demikian pun bagian dari dampak inner beauty. Artinya apa? Orang besar dengan keudukan tertentu, mendapat hadiah dan kebikan begitu banyak dari orang-orang, semata-mata bukan karena posisi atau jabatan.

Melainkan karena tanggungjawab tinggi yang dimilikinya dan tingginya tanggung jawab itu tidak dipikul orang lain. Artinya, hadiah yang didapat, tentunya sepadan dengan beban yang dipikul.

Contoh keempat. Mari kita lihat pada orang-orang yang melakukan hal yang tidak dilakukan orang lain. Seorang ibu, sudah tak bersuami. Setiap dini hari, tepatnya jam 01.00 (dini hari), menembus dingin menuju sebuah pasar. 

Lalu dirinya mendisplay ikan basah untuk kemudian diriny melayani para pelanggan. Namun buah dari pergi di malam gelap dan pulang selepas subuh, mengasilkan hadiah yang tak bisa diukur dengan kata-kata, yakni pergi berhaji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun