Mohon tunggu...
Mia Nurmala
Mia Nurmala Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi Memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran pada Jenjang Pendidikan Kelas V (Lima) Sekolah Dasar dengan Cara Mengoptimalkan Solusi yang Relevan

9 Desember 2022   01:40 Diperbarui: 9 Desember 2022   02:05 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa  ini  Ilmu  Pengetahuan  dan  Teknologi  atau yang biasa disebut dengan IPTEK mengalami perkembangan yang begitu pesat, berkembangnya IPTEK secara  tidak  langsung  juga  memberikan pengaruh  pada perkembangan dunia pendidikan, dan apabila tidak disikapi dengan baik dan bijak, hal tersebut tentu tak hanya memberikan dampak positif, akan tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif sehingga menyebabkan munculnya berbagai macam permasalahan. Oleh karenanya, untuk mengoptimalkan pengaruh positif dan mengantisipasi  pengaruh negatif perkembangan IPTEK tersebut, maka kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan dengan berbagai  pengembangan  kemampuan  dan  potensi melalui  program  pendidikan  sebagaimana  yang  tertera dalam  Undang-Undang  Republik  Indonesia  Nomor  20 Tahun  2003  pasal  3  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional yang menjelaskan mengenai fungsi dan tujuan pendidikan nasional didalamnya.

Sesuai Undang-Undang tersebut, pendidikan nasional  memiliki  fungsi  dan  tujuan  penting  berkaitan dengan pengembangan kemampuan,  pembentukan  watak, serta   pengembangan   potensi   siswa   baik   dari   aspek kognitif,   afektif,   maupun   psikomotor. Pengembangan kemampuan   dan   potensi   siswa   dapat   dicapai   melalui program pendidikan yang terencana dengan baik. Berhasil tidaknya  suatu  program  pendidikan  yang  direalisasikan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dipengaruhi oleh beberapa komponen yang saling terkait, diantaranya yaitu komponen    tujuan,    bahan    pelajaran,    strategi,    sarana prasarana, siswa, dan guru.

Guru    memegang    peranan    penting di dalam kegiatan  pembelajaran.  Sebagai  seorang  pendidik, guru memiliki berbagai peran penting bagi siswanya. Sebagaimana yang dijelaskan Roesminingsih dan Susarno (2014:126), dimana guru memiliki berbagai peran sekaligus di dalam kelas diantaranya yaitu   sebagai demonstrator, pembimbing, inspirator, motivator, korektor,   informator,   mediator,   organisator,   inisiator, fasilitator,  pengelola  kelas,  supervisor,  serta  evaluator. Dari   berbagai   peranan   guru   yang   telah   disebutkan, peranan  guru  sebagai  pembimbing  tidak  kalah  penting. Keberadan   guru   di   sekolah   tidak   lain   yaitu   untuk membimbing   siswanya   agar   menjadi   manusia   dewasa susila yang cakap.

Namun     dalam     praktiknya     hingga     sekarang Indonesia menerapkan kurikulum 2013 yang dikembangkan dengan penyempurnaan pola pembelajaran pasif   menjadi  pembelajaran   kritis,   tujuan   guru   dalam membimbing    siswa    menjadi   manusia    yang    cakap khususnya     belum     sepenuhnya     tercapai.     Hal     ini dikarenakan  masih  ada  guru  yang  seringkali menerapkan komunikasi satu arah dengan model pembelajaran klasikal sehingga   siswa   cenderung   pasif   saat   kegiatan   belajar mengajar  sedang  berlangsung  dan  dapat  mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Hasil belajar    siswa    yang    rendah    dapat    diakibatkan    oleh beberapa  faktor,  diantaranya;  (1) semangat  belajar  siswa yang kurang,  (2)  sarana  belajar  kurang,  (3)  penggunaan model  pembelajaran  yang  tidak  efektif  dan variatif,  serta (4)  guru  kurang bersemangat  dalam  mengajar.  Maka  dari itu  diperlukan  adanya  suatu  model  pembelajaran  yang dapat  menciptakan  suasana komunikatif,  interaktif,  dan kondusif  dalam  proses  pembelajaran,  sehingga  siswa  dan guru  lebih bersemangat  dalam  kegiatan belajar  mengajar serta    hasil    belajar    siswa    dapat    meningkat.

Atas dasar uraian tersebut diatas, penulis ingin berbagi pengetahuan mengenai bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran pada jenjang pendidikan kelas V (lima) sekolah dasar dengan cara mengoptimalkan solusi yang relevan dari beberapa permasalahan berdasarkan hasil identifikasi dan eksplorasi masalah yang terjadi di sekolah tempat Penulis mengabdikan diri sebagai seorang Guru.

Berikut ini Penulis sajikan beberapa alternatif solusi dalam bentuk tabel:

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun