Mohon tunggu...
Mian Nauli
Mian Nauli Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang karyawan swasta

Saya perempuan, umur diatas 50 tahun. Tertarik pada bidang hukum, kuliner, musik, dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersukacitalah Senantiasa dalam Tuhan! Bagaimana Mungkin?

29 Juni 2022   17:09 Diperbarui: 29 Juni 2022   17:37 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Firman Tuhan dalam Filipi 4:4 mengajarkan setiap orang yang percaya kepada Kristus untuk bersukacita senantiasa!

Bagaimana mungkin hal ini dapat dilakukan mengingat tantangan besar kehidupan melanda masyarakat global saat ini?

Perang Rusia-Ukraina yang terus berlanjut telah menewaskan lebih dari ribuan orang dan membuat jutaan pengungsi serta kota-kota yang hancur. Peristiwa  ini juga menimbulkan gejolak pada kebijakan fiskal, moneter, dan ekonomi makro.

Masalah kehadiran Rusia pada rapat G20 di Bali pada November yang mendatang sehubungan dengan adanya tekanan dari negara-negara Amerika dan Eropa membuat rumit posisi pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah.

Masalah besar juga sedang terjadi di Indonesia karena krisis batu bara dan minyak goreng serta harga pangan yang meningkat berdampak pada daya beli masyarakat sehingga semakin rendah.

Kondisi angka ketersediaan rumah sehat dan air bersih juga masih sangat rendah sehingga target angka prevalensi kekerdilan/stunting 14% belum tercapai. Hal ini memicu gejolak dalam masyarakat.

Masalah lain juga termasuk adanya gerakan kelompok tertentu di berbagai daerah yang tidak mendukung kebijakan pemerintah (gerakan separatis).

Selain itu, masih banyak oknum pejabat yang melakukan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang membuat bangsa dan negara Indonesia mengalami kerugian besar.

Angka terorisme juga semakin meningkat dinyatakan oleh Densus 88 Polri tanggal 27 Maret 2022.

Angka sebaran COVID-19 dengan varian baru: B4 dan B5 meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Isu perpanjangan jabatan presiden ketiga kali telah menjadi polemik di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun