Mohon tunggu...
Mia Dwi Ningsih Harahap
Mia Dwi Ningsih Harahap Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jambi

Administrasi pendidikan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Lulusan SMP Kurang Berminat Masuk SMK?

22 Maret 2021   23:02 Diperbarui: 22 Maret 2021   23:05 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan jenjang pendidikan setelah tamat Sekolah Dasar (SD) atau sederajat, jenjang pendidikan dasar ada di Indonesia. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dimulai dari kelas 3, dari kelas 7 hingga kelas 9. Saat ini sekolah menengah pertama merupakan program wajib belajar 9 tahun (SD, SMP). Setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), Anda dapat melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau sederajat. Salah satu lembaga pendidikan yang ada adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (USPN) 1998, pasal 2, pasal 11 ayat 3, SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang fungsinya membina tenaga kerja dengan kemampuan menengah di bidangnya masing-masing, hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan vokasi mengacu pada Mempersiapkan lulusan untuk bekerja di bidang tertentu.
Hal ini dikarenakan lulusan SMP kurang berminat dengan pendidikan SMK, karena kebanyakan SMK tidak memenuhi standar penyelenggaraan pendidikan. Biasanya SMK yang tidak memenuhi standar operasional disebabkan oleh sarana dan prasarana yang tidak sempurna, baik jumlah ruang kelas maupun keutuhan ruang siswa yang sebenarnya. Dan juga jam belajar siswa SMK lebih banyak praktek dibandingkan dengan kegiatan teori. Mahal dan tingginya biaya penyediaan ruang praktek dan kelengkapannya itu membuat kebanyakan pihak sekolah SMK tidak mampu memenuhinya. Serta dapat kita ketahui bahwa lulusan SMK itu di didik untuk nantinya bekerja dan bukan kuliah. Maka, dari itu anak-anak yang ingin kuliah memiliki kelemahan  untuk mengikuti tes semacam SNMPTN dan tes PTN lainnya. Biaya pendidikan SMK seringkali lebih tinggi. Ini karena tergantung pada bidang anda, anda memerlukan banyak alat khusus. Sekalipun sekolah menyediakan alat yang anda butuhkan, akan lebih mudah jika anda memiliki alat sendiri. anda dapat berlatih di waktu senggang tanpa khawatir apakah alat yang anda butuhkan di sekolah tersedia di masa mendatang. Dan masyarakat berpikir bahwa lulusan SMK banyak yang menganggur Ketika lulus dari SMK tersebut banyak mata pelajaran yang biasanya diujikan di SBMPTN itu tidak ada di SMK. makanya siswa SMK agak kesulitan bersaing dengan Siswa yang berasal dari SMA saat seleksi SBMPTN ini.
Penyebabnya terdiri dari (1) kondisi sosial ekonomi keluarga, rendahnya kondisi ekonomi orang tua, memiliki pengaruh terhadap keinginan anak untuk meneruskan pendidikan ke SMK (2) kemampuan siswa, terjadi karena prestasi/bakat anak kurang sehingga anak tersebut tidak mau melanjutkan sekolah di SMK,(3) kondisi lingkungan masyarakat, lingkungan dimana anak tinggal dan juga dapat menjadi faktor penyebab kelangsungan pendidikan anak.
Solusinya pemerintah memberikan dana bos yang lebih kepada sekolah menengah kejuruan (SMK). Untuk biaya penyediaan ruang praktek dan kelengkapannya. Serta pemerintah juga gencar mempromosikan SMK di media cetak dan elektronik nasional, dengan harapan masyarakat semakin tertarik untuk membawa anaknya ke SMK. Untuk meningkatkan kualitas SMK antara lain  dengan mempromosikan melalui iklan TV, media massa, dan penyiaran dengan slogan SMK Bisa. Dan saya juga berharap kepada pemerintah bahwa tidak ada lagi untuk perbedaan antara SMA dan SMK masuk perguruan tinggi. Yang mana kita semua tau bahwa siswa SMK lebih sulit masuk perguruan tinggi dibandingkan siswa SMA. Dikarenakan siswa SMK tidak mempelajari Semua anak bisa mengikuti perguruan tinggi asalkan
Kesimpulannya lulusan SMP kurang berminat dengan pendidikan SMK, karena kebanyakan SMK tidak memenuhi standar penyelenggaraan pendidikan. Biasanya SMK yang tidak memenuhi standar operasional disebabkan oleh sarana dan prasarana yang tidak sempurna, baik jumlah ruang kelas maupun keutuhan ruang siswa yang sebenarnya. Penyebabnya terdiri dari kondisi sosial ekonomi keluarga, kemampuan siswa, kondisi lingkungan masyarakat. Solusinya pemerintah memberikan dana bos yang lebih kepada sekolah menengah kejuruan (SMK). Untuk biaya penyediaan ruang praktek dan kelengkapannya.

Sumber: https://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/12/mmodli-alasan-lulusan-smp-ogah-masuk-smk

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://core.ac.uk/download/pdf/78034293.pdf&ved=2ahUKEwi59_vEocTvAhWa93MBHYfSCGgQFjABegQIFxAC&usg=AOvVaw1t1S1u7ENOJv-39qTX1fVl

https://amp.kompas.com/edukasi/read/2011/09/18/15392420/Minat.Anak.SMP.Bersekolah.Sangat.Rendah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun