Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

hello

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi

30 Juli 2021   10:21 Diperbarui: 30 Juli 2021   23:05 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peran dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan dilakukan dengan berbagai proses. Proses normalnya adalah dilakukan tatap muka dan dilembaga formal seperti sekolah.

Semenjak pandemi Covid-19 melanda seluruh negara termasuk Indonesia, pembelajaran tatap muka di sekolah pun terpaksa dialihkan menjadi pembelajaran tatap muka di rumah masing-masing atau lebih sering disebut pembelajaran dalam jaringan (daring). Oleh karena hal ini, anak lebih banyak memiliki waktu luang di rumahnya. Karena pembelajaran daring yang pada awalnya belum kondusif. Sehabis belajar, anak-anak biasanya akan mengisi waktu luangnya tersebut dengan bermain game online bukannya mengulas materi ataupun mengerjakan tugas yang diberikan gurunya. Anak rela menunda tugas yang diberikan gurunya. Anak rela menunda tugasnya demi bermain game online yang terkadangakan membuang banyak waktu terbuang begitu saja. Memang tidak semua game online mempunyai dampak yang buruk. Tetapi apabila bermain game online ini sudah menjadikecanduan bagi anak, hal inilah yang akan menimbulkan dampak buruk terhadap anak. Biasanya minat anak dalam belajar akan menurun karena pandangan anak belajar itu membosankan. 

Selama Covid-19 masyarakat dilarang berkerumun. Akibatnya banyak sekali aktivitas publik yang harus dirumahkan tanpa terkecuali sekolah. Untuk tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar maka pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa sekolah online atau biasa dikenal sekolah daring. Dampak lain dari belajar daring ini adalah anak jarang bersosialisasi dengan teman sekolahnya ada kemungkinan jika pandemi Covid-19 berakhir anak akan canggung ketika bertemu temannya. Dampak lainnya bahkan ada siswa yang selama proses belajar daring sama sekali tidak mengikuti proses belajar mengajar. 

Pada era globalisasi seperti saat ini, kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara pesat. Kita bisa dengan mudah mengakses berbagai hal dengan cara mengakses internet, baik itu pada handphone atau pun laptop. Akses internet pula dapat diakses oleh berbagai kalangan. Jika pada awalnya akses internet hanya dapat diakses dan dipahami oleh orang dewasa, namun pada zaman sekarang anak kecil bahkan balita pun sudah bias mengakses internet melalui handphone. Terutama, yang sedang menjadi trending dikalangan anak-anak pada saat ini adalah bermain game online. Beberapa dampak yang dirasakan siswa pada saat proses belajar mengajar di rumah adalah tingkat prestasi anak yang menurun. Bagi orang tua prestasi anak adalah hal yang sangat membanggakan dan meningkatkan semangat kerja orang tua dalam bekerja atas prestasi yang dicapai anak sehingga orang tua akan memberikan yang terbaik untuk pendidikan anaknya, sedangkan bagi anak ada keterpuasan tersendiri apabila memperoleh prestasi yang bagus. Namun dimasa Covid-19 banyak prestasi anak menurun banyak faktoryang menyebabkan menurunnya prestasi anak pada masa pandemi ini diantaranya adaptasi belajar secara daring masih belum maksimal, proses belajar mengajar yang rumit. Selain dampak prestasi yang menurun dampak lain dari Covid-19 adalah sistem belajar baru yaitu belajar di rumah atau sekolah daring. Dengan adanya sistem belajar baru menyebabkan kita harus beradaptasi lagi, sistem belajar daring merupakan sistem pembelajaran yang baru tidak semua masyarakat dapat menjangkaunya. Siswa dituntun minimal memiliki smartphone dalam mengikuti pembelajaran dalam sistem pembelajaran ini, disamping itu kuota internet yang stabil untuk mendukung proses belajar yang lancardan demikian anak dapat menyerap pembelajaran dengan baik, apabila jaringan tidak stabil maka akan sulit memahami apa yang disampaikan oleh guru. 

Kurangnya pengawasan orang tua terhadap permainan anak menjadi masalah besar orangtua dengan berbagai kegiatan juga dituntut untuk mengawasi permainan anak,apabila tidak permainan tersebut akan menjadi masalah besar seperti anak lupa waktu,berkurangnya interaksi sosialisasi, lupa belajar dan kerugian besar lainnya. Anak akan melupakan kewajibannya sebagai seorang pelajar demi bermain game online. Dampak dari kecanduan bermain game online ini bukan hanya berpengaruh pada tingkat minat belajar anak saja. Tetapi, juga berpengaruh pada hasil pembelajaran anak. Akan ada banyak pembelajaran yang tidak tersampaikan pada anak karena anak tidak memiliki minat untukbelajar karena terlalu kecanduan game online.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun