Pekanbaru, Riau -- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning (Unilak) telah sukses menyelenggarakan sebuah workshop penting bertajuk "Bekal Digital untuk Civitas SMK N 6 Pekanbaru: Workshop Transaksi Online Aman dan Efisien". Kegiatan ini, yang bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan krusial di era digital, dilaksanakan pada Selasa, 15 Juli 2025, bertempat di SMK N 6 Pekanbaru, Jalan Seroja, Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.
Workshop ini dipimpin oleh Dr. Syahtriatna D., M.Kom. (NIDN: 1007087603) sebagai ketua tim, didampingi oleh Keumala Anggraini, S.T., M.Kom. (NIDN: 1020069302), dan Mhd Arief Hasan, M.Kom., MTA. (NIDN: 1027109202) sebagai anggota. Kehadiran tim yang berkompeten ini menunjukkan komitmen Unilak dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat luas.
Sasaran utama dari pengabdian ini adalah 32 siswa kelas 11 program studi Pemasaran di SMK N 6 Pekanbaru. Pemilihan jurusan Pemasaran sangat relevan mengingat pesatnya perkembangan bisnis online dan kebutuhan akan literasi digital yang kuat di kalangan calon pelaku ekonomi.Acara pembukaan workshop turut dihadiri oleh Kepala Sekolah Program Studi Pemasaran dan guru pendamping jurusan Pemasaran, Sri Wahyuni. Kehadiran mereka menegaskan dukungan penuh dari pihak sekolah terhadap inisiatif edukatif yang dibawa oleh Unilak, menandakan sinergi positif antara institusi pendidikan tinggi dan menengah.
Materi yang disampaikan dalam workshop ini sangat komprehensif, dimulai dengan "Memahami Dasar-Dasar Transaksi Online" , yang meliputi definisi transaksi online sebagai "jembatan digital" untuk interaksi ekonomi , serta berbagai jenisnya seperti e-commerce, perbankan online, investasi digital, dan pembayaran digital. Peserta juga diajarkan mengenai platform dan saluran utama transaksi online, termasuk situs web, aplikasi mobile, media sosial, dan portal pembayaran. Tak kalah penting, tim Unilak menjelaskan peran teknologi di balik setiap klik transaksi, seperti internet, enkripsi data (SSL/TLS), basis data, sistem pembayaran, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi verifikasi identitas.
Workshop ini juga memberikan penekanan kuat pada "Mengenali dan Menghindari Modus Penipuan Online". Peserta diajari tentang berbagai taktik penipu, termasuk
phishing yang berupaya mencuri data sensitif melalui tautan berbahaya ,
spoofing yang melibatkan penyamaran identitas , dan
social engineering yang memanipulasi psikologi korban. Penipuan belanja online, seperti barang fiktif atau tidak sesuai deskripsi, serta penipuan lelang palsu dan investasi bodong dengan janji imbal hasil tidak masuk akal, juga dibahas secara mendalam.
Materi kemudian mengulas "Memilih Metode Pembayaran Online yang Aman". Tim PkM menjelaskan fitur keamanan pada kartu kredit/debit (OTP, 3D Secure, proteksi penipuan bank) , kepraktisan dan fitur keamanan dompet digital (PIN/biometrik, OTP, enkripsi data, legalitas OJK) , serta keamanan transfer bank langsung. Inovasi seperti
Virtual Account (VA) dan Rekening Bersama (Escrow) juga dijelaskan sebagai pengaman ekstra yang melindungi pembeli dari penipuan. Pentingnya menghindari metode pembayaran berisiko seperti transfer langsung ke rekening pribadi penjual di luar platform atau pembayaran via pulsa/voucher juga disampaikan.
