Dalam pikiran saya, desa itu selalu identik dengan tempat yang benar-benar jauh dari kota dan akses jalan yang kurang baik. Meski ada kendaraan yang bisa masuk, sangat terbatas. Itu pun dengan jenis tertentu.Â
Nah, seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, desa sudah tidak lagi identik dengan hal tersebut. Sekarang sudah banyak pembangunan di desa dan muncullah istilah desa wisata.Â
Desa wisata adalah sebuah tempat yang jauh dari kota tetapi memiliki potensi pariwisata dengan berbagai fasilitas memadai. Potensi tersebut bisa berupa budaya, spot menarik hingga akses menuju desa tersebut yang memberikan nilai hiburan tersendiri.Â
Desa wisata terbentuk karena di dalamnya ada proses pemberdayaan warga setempat untuk memaksimalkan daerahnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap apa saja yang dikembangkan di desa tersebut.Â
Indonesia yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke memiliki banyak sekali desa wisata dengan keunikannya masing-masing.Â
Namun, tidak semua desa wisata mendapatkan julukan sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara, karena masing-masing desa memiliki akses yang berbeda satu sama lain.Â
Kriteria Desa Wisata Ramah Berkendara
Adapun kriteria desa yang masuk sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara, yaitu:
Infrastruktur yang Memadai
Infrastruktur di sini tentunya paling utama adalah aksesibilitas. Jadi, desa wisata harus memiliki jalan minimal 2 jalur sehingga tidak mengakibatkan perjalanan terganggu, ada lampu lalu lintas, marka jalan lengkap, penerangan sudah baik, ada tempat pengisian bahan bakar, dan pastinya ada bengkel dengan jarak yang tidak jauh dari pusat desa (sekitar 5-10 km). Â
Sumber Daya ManusiaÂ
Pastinya sebuah desa wisata tentunya memiliki warga yang berkecimpung dalam industri ekraf, punya tour guide, dan pastinya punya pengelola paket wisata. Ketika berkunjung ke desa wisata tersebut,setidaknya ada yang bisa ditemui untuk memberikan penjelasan mengenai desanya tersebut.Â
Ekosistem PariwisataÂ
Seperti halnya dengan infrastruktur memadai, desa wisata juga penting memiliki daya tarik dari segi aktivitas, akomodasi dan akses yang tidak membuat orang jera untuk datang lagi.