3 Frame Romantisme Keluarga di Bulan Puasa

3 Frame Romantisme Keluarga di Bulan Puasa -  Siapa bilang kalau bulan puasa, sebuah pasangan halal tidak bisa saling memadu kasih? Sesama anggota keluarga justru saat yang tepat untuk saling menunjukkan rasa kasih sayang di momen Ramadan ini.  

Sejak dahulu, alm. Bapak sudah mengajarkan bagaimana Islam itu dengan segala keindahannya. Dan diantara semua cerita, saya paling merindukan masa dimana Bapak bercerita di bulan Ramadan. Karena waktu Ramadan inilah Bapak meluangkan banyak waktu untuk kami, anak-anaknya, agar lebih memahami Islam yang seharusnya. 

Dan inilah 3 frame romantisme keluarga di bulan puasa versi saya:

Romantisme Kala Sahur 

Jika hari biasa saya dan adik-adik saya dibangunkan dengan alarm, maka saat Ramadan tiba, Bapak akan dengan senang hati menyiapkan waktu khusus untuk membangunkan anaknya satu per satu. Bapak akan duduk di dekat kepala kami sambil mengusap lembut kening dan berkata:

"Nak, mau masuk surga sama-sama nggak? Ayo sahur sama-sama dulu." 

Bapak akan mengulang kalimat itu sampai tiga kali. Jika masih saja kami tidak bangun, Bapak keluar dan menyalakan lampu kamar. Dan sekitar 10 menit kemudian bangun lagi. Tetapi jarang sekali kemudian Bapak melakukan hal kedua. Karena kami sama-sama berburu kemenangan dalam Ramadan dan tak sekadar menahan lapar dan dahaga. 

Romantisnya dimana? 

Bukankah dibangunkan Bapak itu sesuatu yang tidak semua orang bisa mengalami? Kebanyakan anak pasti dibangunkan oleh sang Ibu. Maka beruntung karena peran Bapak masih ada sehingga kami tahu bahwa Bapak dan Ibu memiliki satu visi misi memiliki kami dalam keluarga ini. Dan romantisme inilah yang langka terjadi di rumah orang-orang. 

Romantisme Kala Berbuka

Saat berbuka itu romantis?!