Mohon tunggu...
MH Kholis
MH Kholis Mohon Tunggu... Pegiat Sastra -

petualang, pegiat sastra, juga pencinta kopi. twitter: @mhkholis, Fb: MH Kholis. ig: @mhkholis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Atas Meja Tercipta Sebuah Kebersamaan yang Tak Biasa

26 Agustus 2016   00:25 Diperbarui: 26 Agustus 2016   01:00 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu masakan Ibu yang tersaji di atas meja saat sebelum santap bersama.

Makan bersama keluarga adalah sebuah kememangan bagi perantau sepertiku. Sebab, bukan hanya sekadar rindu yang senantiasa bergolak pada setiap langkah dan jarak, tetapi waktu seakan kalah sejenak pada setiap hidangan yang tersaji di atas meja makan. Seorang perantau yang hanya merasakan aroma doa yang senantiasa dititip oleh keluarga pada tiap waktunya selalu merasakan menemukan sebuah kemenagan yang tidak ada bandingnya ketika memiliki kesempatan untuk makan atau santap bersama keluarga. Hal itulah yang menjadikan Jago Santap Bersama Keluarga di antara kami. Lebih-lebih makan bersantap bersama di rumah sendiri. Hal seperti itu aku rasakan setiap pulang ke kampung halaman setiap satu tahun sekali.

Aku selalu menemukan hal baru selain kebersamaan ketika makan bersama keluarga, yaitu menyatunya sebuah rindu yang selalu menjadi rintik doa, lebih-lebih doa seorang ibu. Setiap pulang, ibu selalu memasak masakan yang sangat kusukai, seprti bayam yang diolah dengan kacang tanah, terung bakar, ragam sayur lainnya yang tidak aku temukan di tanah rantau, juga masakan kampung lainnya yang selalu menjadi gugatan rindu akan masakan dan kebersaam bersama keluarga.

Terung bakar bumbu kacang. Di meja ini Jago Santap Bersama Keluarga menjadi hal yang sakral dan dirindukan.
Terung bakar bumbu kacang. Di meja ini Jago Santap Bersama Keluarga menjadi hal yang sakral dan dirindukan.
Ibu selalu mendengar cerita tentang dunia perantauanku. Ketika kami makan bersama selalu ada cerita baru bahkan cerita lama pun tidak pernah bosan diceritakan oleh ibu dan aku juga tidak pernah bosan mendengarnya. Ketika aku bercerita tentang ragam masakan daerah yang terdapat di tanah rantau, ibu juga adik-adikku dengan senang hati mendegarnya. Suatu waktu ibu bertanya, selain masakan daerah adakah masakan lain di tanah rantaumu, aku jawab; banyak. Ada ragam makanan termasuk makanan cepat saji yang bisa kita dapatkan dengan mudah, kataku. Ibuku kagum dengan makanan yang aku sebut makanan cepat saji tadi. Namun, aku menjelaskannya secara rinci seperti apa bentuk dan jenis makanan tersebut.

Selain itu, bumbu-bumbu dan aromanya selalu khas di hidung dan itulah yang selalu menetaskan rindu akan kebersamaan yang tak biasa ketika bersantap bersama keluarga. Selalu ada rasa baru dan rasa haru setiap santap bersama, juga selalu lahir kegembiraan dan kebahagiaan baru. Itulah momen yang menjadi tonggak sebuah kebersaam dan kasih sayang, juga rindu yang euforia bersama di atas meja makan.

Suatu waktu aku memiliki sebuah keinginan untuk mengajak ibu dan adik-adik untuk melihat kebersamaan yang lain, yaitu bisa bersantap bersama di meja makan yang berbeda yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Selain itu, akan kukenalkan dengan suasana yang berbeda seperti bersantap bersama di tempat makanan cepat saji agar semakin Jago Santap Bersama Keluarga.

Facebook: MH Kholis

Twitter: @MH_Kholis 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun