Mohon tunggu...
MOKHAMAD FARID FAUZI
MOKHAMAD FARID FAUZI Mohon Tunggu... Lainnya - Bapak

S1 Sarjana Ekonomi Universitas Airlangga - Surabaya S2 Master in Development Management di Asian Institute of Management - The Philippines

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Demokrasi atau Kesehatan, Pilkada Serentak dan Pandemi Covid-19 dalam Analisis Operation Management

28 Juli 2020   13:50 Diperbarui: 2 Agustus 2020   08:26 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kompas.com

Terdapat sebuah catatan penting dalam Pemilu 2019, yaitu banyaknya petugas pemilu yang meninggal dunia. Berdasarkan catatan penulis dengan mengutip beberapa sumber informasi dari media massa, terdapat 440 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan 22 orang personil polisi yang meninggal dunia terkait pemilu 2019. 

Tragedi kematian petugas pemilu tidak hanya terjadi di tahun 2019 karena pada pemilu tahun 2014 juga terdapat 144 petugas KPPS yang meninggal dunia.

Pilkada serentak 2020 diselenggarakan dalam suasana Pandemi Covid-19. Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 5 Tahun 2020 telah disebutkan bahwa Pandemi Covid-19 telah menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan pilkada serentak. Seluruh pelaksanaan tahapan pemilu menyesuaikan protokol kesehatan. 

Akan tetapi setidaknya terdapat 3 (tiga) tahapan pilkada yang berpotensi membuat ornag berkumpul, yaitu verifikasi faktual, kampanye dan pemungutan suara (pencoblosan).

Artikel ini tidak dalam konteks untuk menggiring opini mana yang lebih penting antara demokrasi dengan kesehatan, tapi lebih pada memberikan perspektif lain pelaksanaan pemilu dalam situasi Pandemi Covid-19 dengan kerangka operation management. 

Dalam konteks ilmu manajemen, tahapan pemilu sama seperti manajemen operasi / operation management. Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan output, yaitu pemimpin baru.

Operation Management

Operation Management adalah pekerjaan/proses yang dilakukan setiap organisasi dalam mencapai tujuannya (Shapiro; Harvard Business Publishing 2013). 

Operation Management berfokus pada proses (process analysis) dan sumberdaya yang dibutuhkan (waktu, biaya, manusia, teknologi dll). Salah satu yang penting untuk dicari tahu dan sekaligus diperbaiki dalam process analysis adalah bottle neck. 

Bottle neck dalam operations management adalah salah satu atau beberapa tahap dari seluruh tahapan pekerjaan (proses) yang dilakukan oleh organisasi dan dinilai lambat (tidak efektif) atau membutuhkan sumberdaya yang besar (tidak efisien) sehingga butuh diperbaiki. 

Perbaikan pada bottle neck saja otomatis akan memperbaiki seluruh proses, tidak perlu sampai ada perubahan besar pada seluruh proses, misalnya mengembalikan konsep pemilu seperti pada masa sebelumnya, yaitu memisahkan pemilu legislatif dan presiden atau pildaka tidak serentak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun