Mohon tunggu...
Pendidikan

Siswa Sering Bolos? Mari Kita Antisipasi

19 Maret 2019   02:20 Diperbarui: 19 Maret 2019   02:42 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diadopsi dari www.bernas.id

 


"bentar lagi pelajaran apa bro ?" Tanya salah satu temanku diakhir jam istirahat. "matematika bro, males gue, bolos yuk !" jawab temen yang lain. Bolos bagi beberapa siswa merupakan suatu hal yang dianggap biasa bahkan sampai dianggap wajar. Lebih dari itu, ada pula satu kasus dimana satu kelas melakukan bolos. Lantas, apasih yang membuat para siswa melakukan bolos ?

Sebagai seorang guru, khususnya guru BK harus dapat menangani kendala seperti ini walaupun harus melalui berbagai macam metode pendekatan kepada siswa, diantaranya adalah assesmen. Dengan metode assesmen, guru BK melakukan pengumpulan data tentang potensi dan penyebab kebolosan siswa melalui pendekatan secara test ataupun  non test, seperti wawancara, sosiometri dan angket.

Dalam kasus kebolosan siswa, guru BK dapat mengidentifikasi penyebab siswa yang melakukan bolos belajar dengan melakukan wawancara, baik kepada para pelaku bolos, guru mata pelajaran yang bersangkutan, atau teman-teman sekelasnya. 

Setelah melakukan wawancara, guru BK memiliki kumpulan data yang harus dianalisis kebenaran dan kesesuaiannya dengan masalah yang terjadi, sehingga muncul treatment penyebab kebolosan siswa. Proses ini disebut sebagai diagnostik.

Dalam kebanyakan kasus, treatment dari bolosnya siswa disebabkan karena kejenuhan siswa terhadap mata pelajaran yang ditempuhnya, baik karena tidak memahami apa yang dipelajari, penyampaian guru yang tidak sesuai atau bahkan karena sikap guru yang membuat siswa tidak nyaman. 

Akan tetapi dalam kebanyakan kasus, bolosnya siswa disebabkan karena siswa tidak memahami apa yang dipelajarinya, diikuti dengan sikap guru yang tidak melakukan introspeksi dengan metode pengajaran yang dilakukannya.

Ketika ditanya mengapa siswa melakukan bolos, kebanyakan menjawab karena guru mata pelajaran yang killer, pelajaran yang tidak disukai contohnya matematika, maupun pelajaran yang membosankan seperti sejarah. Tentunya apabila hal ini tidak ditindak lanjuti akan menjadi masalah yang sangat besar, sehingga penanganan dari treatment yang diperoleh sangat diperlukan.

Untuk menangani kasus seperti ini, guru BK dapat menggunakan kembali data yang telah dikumpulkan, misalnya siswa bolos karena faktor guru yang killer. Maka guru BK dapat mengganti guru mata pelajaran yang bersangkutan, misalnya guru mata pelajaran matematika. Sehingga apabila waktunya pelajaran matematika, siswa yang kerap melakukan bolos tersebut menerima pelajaran matematika bersama kelas lain dengan pengajar yang berbeda.

Apabila alasan siswa bolos karena pelajaran yang tidak disukai atau membosankan, maka guru BK dapat memberikan test gaya belajar kepada siswa sehingga guru mata pelajaran dapat menyesuaikan metode mengajarnya. Tentunya cara ini akan sedikit merepotkan, akan tetapi untuk mengurangi potensi kebolosan siswa, maka hal ini sangat penting untuk dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun