Mohon tunggu...
Muhammad Fachri
Muhammad Fachri Mohon Tunggu... Freelancer - #OpenToWork

Mengisi waktu untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Bapak Sejarah, Siapa Dia?

23 September 2020   09:14 Diperbarui: 23 September 2020   10:12 2815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HERODOTUS/livescience.com

Apa yang terlintas dibenak kamu ketika mendengar kata “sejarah”? Siapa yang kamu ingat, ketika seseorang bertanya mengenai“siapa yang disebut Bapak Sejarah?” Tulisan ini akan membahas mengenai Herodotus, seorang sejarawan yang dijuluki “Bapak Sejarah” oleh filsuf Romawi, Cicero.

Melalui buku Historiografi Barat karangan Prof. Nina Herlina, disebutkan bahwa salah satu karya populer dari Herodotus adalah berjudul The Histories. Namun dalam karyanya tersebut hanya sedikit keterangan yang bisa dipetik yaitu dijelaskan bahwa Herodotus dilahirkan di sebuah keluarga bangsawan dari Halicarnassus, di sebelah barat daya Asia Kecil, antara tahun 490-480 SM.

Semasa hidupnya, Herodotus berkelana dari Asia Kecil hingga sampai Babylon daerah Sychtia di sebelah utara Laut Hitam. Herodotus juga orang yang turut andil dalam mendirikan Koloni Thurii di Italia. Ia sempat menulis karya lainnya, yaitu The History of The Persian Wars. Dalam kehidupan pahitnya, Herodotus pernah dibuang oleh pamannya, hingga pada akhirnya Herodotus meninggal tidak lama setelah perang Peloponnesus pecah pada 425 SM.

Kemampuan Herodotus dalam mendongeng sangatlah hebat. Begitupun dalam proses penelitiannya, Herodotus mengandalkan sumber lisan dan mitos. Herodotus mampu menulis karya-karyanya dengan menyisipkan cerita-cerita yang berbau mitos serta epik dan menggunakan tradisi sastra. Ia berusaha memberikan karakter demi cerita yang terkesan hidup dan tidak membosankan. Menyisipkan pidato adalah salah satu cara ia menghidupkan alur ceritanya, seolah-olah pidato tersebut pernah diucapkan oleh pelaku dalam cerita tersebut. Namun, ia juga tetap mengikutsertakan para penulis sejarah, ahli-ahli ilmu pengetahuan, ahli geografi, dan para filsuf.

Pertanyaannya, kenapa Herodotus disebut “Bapak Sejarah”, sedangkan dalam berkarya, ia minim memberikan keterangan. Pada saat itu, ilmu sejarah masih terus berkembang dan belum terlalu mengenal/ paham dengan metode sejarah. Lalu kapan orang mengenal metode sejarah? Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita bahas di artikel selanjutnya.

SUMBER:

Herlina, Nina. 2008. Historiografi Barat. Bandung: Satia Historika

Gambar: Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Herodotos_Met_91.8.jpg)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun