Mohon tunggu...
Meyputri
Meyputri Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Perencanaan Wilayah dan Kota/ Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembiayaan Pembangunan Bandara Kediri

30 Maret 2020   02:03 Diperbarui: 30 Maret 2020   02:25 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ada macam-macam bandara yaitu bandara domestic dan internasional. Bandar udara domestic yaitu bandar udara yang hanya menangani penerbangan domestic atau penerbangan di dalam satu negara. 

Bandara domestic tidak memiliki fasilitas bea cukai dan imigrasi. Sedangkan bandar udara internasional adalah bandar udara yang dilengkapi fasilitas bea cukai dan imigrasi serta dapat menangani penerbangan secara internasional atau banyak negara. Biasanya bandara internasional memiliki tempat yang lebih besar dan luas serta memiliki landasan yang lebih panjang.

Adanya bandara tentunya dalam beberapa waktu sebelumnya terdapat pembangunan dan di dalam pembangunan pasti adanya pembiayaan, dalam pengertiannya secara umum modal pembiayaan pembangunan diperoleh dari  yaitu pemerintah, swasta, dan kerjasama antara pemerintah dan swasta. Sedangkan sumber pembiayaan dibagi mejadi dua yaitu sumber pembiyaan konvensional dan nonkonfensional. 

Sumber pembiayaan konvensional diperoleh dari negara seperti APBN, APBD, pajak, retribusi. Sedangkan sumber pembiayaan non monvensional berasal dari kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta. Terdapat rencana pembangunan bandara di salah satu kota di Indonesia yang tepatnya di kota Kediri. 

Kota Kediri merupakan sebuah kota di Provinsi Jawa Timur yang memiliki luas wilayah sebesar 63,40 km2 . kota Kediri terkenal sebagai kota penghasil gula dan rokok terbesar di Indonesia. Di kota ini terdapat pabrik rook bernama Gudang Garam yang berdiri sekitar tahun 2010 yang sekarang telah memiliki banyak sekalih pabrik-pabrik yang tersebar di kota Kediri dan juga berperan sebagai penyedia pekerjaan karena pabrik yang sangat besar pasti akan membutuhkan banyak pegawai untuk mengelola pasbik tersebut.

Bandara Kediri merupakan pelayanan transportasi public yang akan di bangun di kota Kediri yang pengerjaanya akan dimulai pada April tahun 2020. 

Dalam sumber yang saya baca bandara Kediri ini merupakan pertama kalinya pihak swasta sepenuhnya menginvestasikan pembangunan bandara dengan skema KPBU. Artinya PT Gudang Garam akan mendapatkan konsesi, bias 30 sampai 50 tahun. 

Konsensi adalah pemberian hak, iziz, atau tanah oleh pemerintah, perusahaan, individu, atau etnis legal lainnya. Dalam rencana pembangunan bandara ini biaya yang dihabiskan yaitu sekitar 9 triliun rupiah dan itu semua akan ditanggung oleh internal PT Gudang Garam. 

Bandara Kediri ini juga dirancang bias melayani penumpang sebanyak 1,5 juta pertahun kemudian bias digunakan untuk pendaratan pesawat yang berbadan besar. Dalam pembangunan bandara Kediri ini dibutuhkan sekitar 450 hektare tanah sehingga lahan pertanian di kota Kediri juga berkurang. Akan tetapi semua itu patinya sudah di pertimbangkan oleh pemerintah dan pihak yang bersangkutan di dalam proyek pembangunan bandara tersebut. Lahan seluas 450 hektare tersebut belum termasuk dengan lahan untuk drainase dan akses menuju bandara yang memerlukan lahan seluas 1,5 hektare. 

Bandara Kediri akan melayani masyarakat di 6 kabupaten di jawa timur yaitu Madiun, Pacitan, Trenggalek, Blitar, Kediri dengan penduduk sekitar 10 juta jiwa. Bandara yang ada di Jawa Timur ini nantinya akan berfungsi sebagai bandara domestik. Bandara Kediri ini direncanakan mengunakan konsep Smart Airport karena dibangun sesuai kebutuhan yang ada serta menerapkan teknologi terbaru. Kemudian juga menggunakan konsep Green Airport yang memperhatikan adanya ruang terbuka hijau serta memperhatikan aspek pencahayaan dan suhu. Pembangunan bandara Kediri ini diharapkan dapat membantu proses kemajuan kota yang ada di sekitar bandara tersebut khusunya kota Kediri.

Jadi dari rencana pembangunan bandara Kediri ini dapat kita lihat bahwa pembiayaan pembangunan yang didaptkan yaitu dari pihak swasta yang merukan sumber pembiayaan nonkonvensional. Karena secara penuh pembangunan bandara ini dipegang oleh pihak swasta yaitu PT Gudang Garam yang merupakan pabrik rokok besar yang ada di Kediri. Adanya pembangunan bandara ini pasti memiliki dampak positif dan dampak negative. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun