Mohon tunggu...
meypramita suudi
meypramita suudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga. Saya memiliki hobi membaca dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gejolak Perkembangan Kaum LGBT

9 Juni 2022   13:05 Diperbarui: 10 Juni 2022   07:35 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir-akhir ini mulai bermunculan pembahasan mengenai LGBT baik di media sosial maupun di media berita nasional. Adanya kasus yang di terima Deddy Corbuzier akibat podcast LGBT yang diunggah ke akun youtube pribadinya membuat pergolakan yang kisruh. Hal tersebut ditambah dengan adanya pengibaran bendera LGBT di halaman Kedubes Inggris yang bertempat di Kuningan, Jakarta.

Muncul pro dan kontra mengenai kedua permasalahan tersebut, apalagi permasalahannya berada pada satu akar yang sama, yaitu LGBT di Indonesia. Mayoritas memiliki opini yang kontra terhadap LGBT, hal tersebut ditunjukkan dengan aneka komentar yang menyudutkan LGBT sebagai sesuatu yang melanggar falsafah Pancasila. 

Dari unggahan pengibaran bendera LGBT di akun instagram Kedubes Inggris muncul ribuan komentar berbau penolakan, penolakan di sini merujuk pada tidak hormatnya Kedubes Inggris kepada bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya kontra terhadap LGBT.

Ramainya pembahasan LGBT membuat pengamatan akan kaum LGBT di Indonesia semakin gencar terlihat, belakangan ini muncul aneka konten berbau LGBT yang menunjukkan pertumbuhan kaum LGBT di Indonesia sangat pesat. LGBT merupakan kependekan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender. 

Contoh yang diketahui banyak orang adalah Lucinta Luna, Lucinta Luna merupakan seorang transgender sekaligus selebriti terkenal di Indonesia. Selain Lucinta Luna, masih ada banyak lagi kaum LGBT di Indonesia yang sudah berani menunjukkan kehadiran mereka dengan aktif mengunggahnya ke jejaring sosial.

Sebenarnya bila membahas apakah LGBT di Indonesia merupakan sebuah kesalahan maka jawaban yang berbeda akan keluar dari beberapa pengamat, perbedaan jawaban ini tentunya membuat perdebatan yang tidak berujung. Apalagi hukum mengenai LGBT di Indonesia belum disahkan sampai saat ini.

Yang menarik dari perdebatan 2 kasus yang ramai belakangan ini ternyata bertolak belakang dengan pertumbuhan kaum LGBT di Indonesia, bahkan di beberapa platform hiburan sudah terbentuk komunitas pendukung LGBT. LGBT merupakan sesuatu yang melanggar bila dikaitkan dengan agama, semua agama melarang dengan keras perilaku menyimpang seksual sehingga siapa pun yang beragama tentu tidak seharusnya mendukung LGBT.

Indonesia merupakan negara yang berpegang teguh pada Pancasila dan digunakan sebagai dasar negara. Dari sini sudah dapat disimpulkan bahwa Indonesia merupakan negara yang beragama, dan agama melarang penyimpangan seksual dalam bentuk apa pun termasuk merubah gender asli dari lahir. 

Di tambah mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam yang mengutuk keras segala sesuatu yang menyimpang sehingga menjadi permasalahan yang riskan bila ada gerakan pelegalan LGBT di Indonesia.

Selain agama, dari sisi kesehatan penyimpangan seksual dapat memberikan dampak negatif baru bagi penganutnya. Bahaya dari melakukan hubungan seks dengan sesama jenis tentunya berisiko bagi kesehatan karena alat seksual yang digunakan tidak seharusnya digunakan. Belum lagi masalah psikologis yang bisa sewaktu-waktu menghantui.

Pertumbuhan LGBT bila dikaitkan dengan HAM memang tidak di permasalahkan, karena semua manusia berhak menentukan jalan hidupnya masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun