Mohon tunggu...
meyda nur rohmah
meyda nur rohmah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anakku Terlambat Bicara

7 Maret 2019   22:09 Diperbarui: 8 Maret 2019   10:30 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini banyak orang tua yang panik anak perkembangan anaknya, dimana sang anak yang berusia 8 bulan belum bisa berbiara. Orang tua yang panik mencari dokter kesana kemarin dan membawa anak ke dukun agar bisa berbicara. Kurangnya pemahaman orang tua akan tahap perkembangan anak menjadi faktor utamanya. Dimana pada dasarnya perkembangan anak idak dapat diukur dengan usia anak, dikarenakan setiap anak memiliki kemampuannya masing-masing.

Perkembangan anak yang membahas tentang terlambat tidaknya anak dalam berbicara adalah perkembangan kognitif bahasa anak. Dimana kemampuan berkomunikasi anak berkembang, anak mengawali bicara semenjak ia lahir. Ketahuilah parent bahwa tangisan anak juga termasuk cara anak untuk berbicara, anak akan mengungkapkan perasaannya melalui tangisan. Bukan berarti anak yang belum dapa berbicara atau masih dalam Babling itu terlambat bebicara.

Anak dengan kemampuan berbicara yang terlambat cenderung lebih lincah dimana perkembangan motorik (alat gerak) berkembang lebih cepat dari pada kognitifnya (bebicara). Jangan takut parent, keterlambatan berbicara anak bukan berarti anak memiliki gangguan atau anak autism, bisa aja karena perkembangan kognitif nya kalah dengan motoriknya.

Perkembangan bahasa pada anak usia dini diawal dengan tangisan dan mimik muka pada bayi, hal ini dilakukan ketika bayi belum dapat menggunakan kata-kata untuk menunjukan apa yang ia inginkan. Di samping itu, pada masa ini kosa kata anak bertambah. Anak dapat mengucapkan kata yang makin panjang. Shaerlaekens (1977), membedakan perkembangan bahasa pada awal anak-anak ini atas tigas, yaitu periode pra-lingual (kalimat satu kata), periode lingual-awal (kalimat dua kata) dari 1-2,5 tahun, dan periode differensiasi (kalimat tiga kata dengan berambahnya diferensiasi pada kelompok kata dan kecapan verbal). (Desmita, 2006)

Dalam berbahasa, seorang anak diharapkan dapt memenuhi kemampuan yang berhubungan dengan:

  • Mampu memahami apa yang diucapkan orang lain.
  • Seiring berkembangnya kemampuan berkomunikasi anak diharapkan dapat menambah kosa kata anak.
  • Semakin banyaknya kosa kata anak, diharapkan anak mampu menyusunnya dalam sebuah kalimat.
  • Dengan bertambahnya usia dan melalui proses belajar sera meniru diharapkan anak mampu mengucapkan kalimat dengan benar dan melafalkannya dengan jelas seperti huruf R, Z, W, G. (Jahja, 2011)

Jadi parent jangan takut jika anak terlambat pada salah satu perkembangannya karena bisa dipastikan ada salah satu perkembangannya yang mengalah dan yang lain lebih unggul. Jika usia anak sudah melebihi usia umum anak dapat berbicara dan anak belum bisa berbicara barulah orang tua dapat berkonsultasi dengan dokter. Maka dari itu diperlukannya perhatian dan pengawasan dari orang tua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun