Mohon tunggu...
Agatha Mey
Agatha Mey Mohon Tunggu... Freelancer - agathamemey@gmail.com / agathamey.com - Menulis sesuka hati

Ibu satu anak, yang suka mempelajari berbagai hal tanpa harus menjadi ahli karena hidup sejatinya adalah sesederhana untuk menjadi bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips Aman untuk Vaksinasi Lansia

12 Maret 2021   23:08 Diperbarui: 12 Maret 2021   23:23 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksinasi Lansia - dok. pribadi

Dua hari yang lalu, saya mengantar mami dan mama mertua kesayangan saya untuk vaksinasi Covid-19. Sesampai di Puskesmas, saya kaget dunk... penuh banget orang, luber di halaman. Sehari sebelumnya, kami hanya diinfo untuk datang ke Puskesmas dekat rumah pada pukul 10.00. 

Baiklah, saya berusaha mencari kursi kosong dan menariknya ke tempat yang agak longgar. Setelah merasa agak aman, saya menuju meja pendaftaran. Harus isi data dunk, untung saya sudah bersiap membawa ballpoint dari rumah.

Saat saya dimeja pendaftaran di sebutkan bahwa mami mendapat nomor 290 dan mama nomor 291. Hmmm baik, saya mendengar petugas memanggil nomor 120. Semula saya pikir baiklah kita menunggu saja di mobil. Tapi setelah saya menghitung perkiraan waktu vaksinasi, saya memutuskan pulang saja setelah mendaftar, untuk kembali lagi pada siang hari.

Saat kembali disiang hari, kami merasa aman karena cuma menunggu 3 nomor antrean. Kami pikir sudah masuk ruangan tentu langsung proses vaksinasi. Ternyata oh ternyata, di dalam antrean lagi. Cek data ulang baru kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah, dll yang diperlukan. Setelah itu baru divaksin. 

Antrean didalam baru memanggil nomor 240, eaallahhhhhh.... mau keluar lagi sama saja, di luar juga penuh. Alhasil kami tetap menunggu di ruangan dengan penuh doa-doa.

Tahu sendiri yaaa, banyak sekali orang di Indonesia ini sangat kesulitan dalam hal mengantri, dunk. Alhasil kericuhan yang ada dan bagian pengecekan data menjadi stopper buat kelancaran antrian. Yang bertanya antrianlah, yang sudah terlewat nomornyalah, yang nomornya masih jauh tapi berdiri saja di dekat petugaslah. Yaaahhh begitulah!

Saya mendengar dari orang yang sama-sama menunggu, katanya di DKI Jakarta prosesnya semua online dan lansia diberi info jam kedatangan sehingga tidak menumpuk antrian. Yaaaa... mungkin karena saya orang pinggiran Jakarta yaaaa.. Nasib!

Tips Mengantar Lansia untuk Vaksinasi

Untuk keamanan dan kenyamanan saat mengantar Lansia melakukan vaksinasi :

  1. Pastikan kondisi lansia sehat 
  2. Siapkan semua berkas komplit dan fotocopinya
  3. Bawa alat tulis sendiri
  4. Bawa air minum dan sedotan supaya gak usah buka masker saat haus
  5. Cari tempat duduk untuk lansia yang cukup untuk jaga jarak. 
  6. Isi formulir dan lakukan pendaftaran sebaiknya dilakukan oleh pengantar
  7. Bawa gadget yang bisa scan barcode untuk mengisi data setelah vaksinasi
  8. Jika waktu tunggu dianggap terlalu lama, sebaiknya lansia menunggu di rumah saja dan di jemput saat antrian sudah mendekati nomornya.

Masukan Untuk Penyelenggara Vaksinasi Lansia

Saya memang bukan siapa-siapa dalam urusan pervaksinan ini, tapi setidaknya bolehlah ya saya memberikan masukan untuk pelayanan yang lebih baik. Mungkin usul saya sudah dilakukan di daerah-daerah lain yaaa baguslah. Masukan ini hanya saya berikan berdasar apa yang saya lihat disaat saya mengantar kedua lansia kesayangan saya saja yaaaa...

  1. Sebaiknya pendaftaran dibuat online sehingga tidak ada lagi berkas-berkas yang harus diisi pada saat pelaksanaan vaksinasi. Kalaupun diperlukan, berkas cetak hanya untuk ditunjukkan aslinya, mis. bawa KTP dan Kartu BPJS asli.
  2. Jika ada keterbatasan urusan peronlinean ini, mestinya bisa di lakukan pendaftaran via RT/RW dan seluruh berkas diinput oleh staff administrasi pelaksana vaksin sebelum hari vaksinasi.  
  3. Jam kedatangan diatur sesuai lamanya proses vaksinasi sehingga tidak terjadi kerumunan saat vaksinasi.
  4. Untuk mencegah datangnya orang-orang yang tidak melakukan pendaftaran sebelumnya, dibuatkan jalur khusus untuk yang belum daftar sehingga tidak mengganggu jalur yang sudah sesuai prosedur.
  5. Harus ada pembatasan jumlah orang yang divaksin dalam 1 hari pada tempat layanan sehingga tidak ada antrian yang terlalu panjang
  6. Ada help desk untuk orang-orang slonong boy/girl sehingga tidak mengganggu dan menjadi stopper layanan.
  7. Karena ada waktu tunggu 30 menit setelah vaksinasi, harus tersedia ruang yang cukup untuk menampung jumlah orang setelah vaksin dengan tetap menjaga jarak.
  8. Perlu diperhatikan, bahwa Vaksinasi Lansia mendatangkan minimal 1 1/2 kali jumlah orang yang datang. Sebagian lansia pasti datang dengan 1 atau malah 2 orang pengantar. Jadi pastinya membutuhkan ruangan yang lebih besar

Semoga penyelenggaran vaksinasi lansia ini lebih lancar, segera selesai dan berlanjut untuk seluruhh rakyat.

SALAM SEHAT!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun