Mohon tunggu...
meuti bulan
meuti bulan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis dan Freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Catatan Kecil Akhir Tahun, Pandemi yang Masih Belum Usai

31 Desember 2020   23:13 Diperbarui: 31 Desember 2020   23:16 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

          Sebuah catatan kecil menutup akhir tahun 2020, telah saya rampungkan. Catatan yang sebenarnya, tidak membuat saya merasa bahagia, sebab, masih banyak hal di tahun 2020 ini yang belum terealisasi. Namun, saya tidak bisa menyalahkan diri saya sendiri, karena, ada banyak factor yang menyebabkan tidak terwujudnya resolusi saya, salah satu factor utamanya adalah karena pandemic yang masih belum usai. Bahkan, sejak bulan November sampai dengan Desember terjadi peningkatan kasus orang yang terkonfirmasi Covid-19. Sebuah kabar yang sangat tidak menyenangkan, sebab, sebenarnya saya sangat berharap Desember 2020, menjadi sebuah akhir tahun yang menyenangkan bagi seluruh penduduk dunia. Bagaimana tidak, selama 11 bulan, seluruh umat manusia di berbagai belahan dunia, mengalami nasib yang sama, yaitu, berjuang melawan virus Covid-19. Dalam durasi kurun waktu yang tidak singkat ini, terjadi siklus naik dan turunnya penyebaran virus tersebut. Bahkan, jauh sebelum akhir tahun, beberapa negara sudah memperingatkan akan adanya gelombang kedua meningkatnya kembali penyebaran kasus Covid-19.

          Kamis, 26 november 2020. Swedia, melalui pejabat kesehatan setempat mengungkapkan bahwa gelombang kedua infeksi Covid-19 yang melanda Swedia,dapat mencapai puncaknya pada pertengahan bulan Desember. (Kompas.com;update Corona) .

            Selasa, 28 Juli 2020, Presiden Republik Indonesia, Jokowi. Menyampaikan, bahwa Indonesia harus mewaspadai munculnya gelombang kedua Covid -19. Hal itu disampaikan pada saat Jokowi membuka rapat terbatas terkait postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.(Kompas.com)

            Kamis, 31 Desember 2020, jumlah kasus virus Corona (Covid-19), di Indonesia bertambah 8.074. Total kasus positif  743.198, sembuh 611.097, dan meninggal 22.138. Sebelumnya, pada hari Rabu, 30 Desember 2020, jumlah kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 735.124, sembuh 603.741, dan meninggal 21.944 kasus. (detikhealth). Namun, peningkatan kasus yang terkonfirmasi Covid -19 bukan sebagai tanda, bahwa negara kita sudah memasuki gelombang kedua. Peningkatan tersebut memang sebenarnya sudah diprediksi akan terjadi, sebab menurut Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Dr. Magdalena Pane, Msi, ada 3 hal yang menyebabkan kasus Covid-19 terus naik,selama beberapa kurun waktu ini, yaitu :

  • Temuan kasus sedini mungkin ; Dr. Pane menyebut, temuan kasus Covid-19 sedini mungkin, bisa mencegah lebih banyak kasus covid-19, ringan menjadi parah, atau, berakhir di rumah sakit.
  • Testing ; Dr. Pane juga menyebut testing Covid-19 yang dilakukan Indonesia jumlahnya terus meningkat. Menurutnya, jumlah tes Covid-19 di Indonesia, sudah hampir memenuhi standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia.
  • Contact Tracing ; Dr. Pane menjelaskan, meningkatnya kasus Covid-19 berkaitan dengan  contact Tracing. Dalam pemantauan Contact Tracing, claster-claster Corona umumnya ditemukan.
  • Menurut Dr. Pane, tidak masalah banyaknya kasus Covid tersebut, selama masih dalam kasus ringan, namun,tetap harus waspada, agar jangan sampai menemukan kasus Covid -19 terlambat saat sudah harus dirawat di rumah sakit. (detikhealth)
  •             Pada perkembangannya. Ada beberapa gejala baru yang muncul pada pasien Covid-19, gejala tersebut antara lain ;
  • Kelelahan.
  • Kebingungan.
  • Nyeri otot.
  • Ruam kulit.
  • Diare.
  • Kehilangan selera makan.
  • Sakit kepala.

       Baru-baru ini artis sekaligus penyanyi dangdut Dewi persik, juga terpapar covid-19, pada saat itu Dewi Persik mengalami ruam di kulitnya, sehingga, membuat sekujur kulit tubuhnya keluar bercak merah. Bahkan, Pevita Pearce yang merupakan  satu artis peran Indonesia  juga terpapar covid-19. Keduanya merupakan artis yang mempunyai pola hidup sehat.  Dari, peristiwa yang dialami oleh kedua artis tersebut, bisa dipastikan bahwa, tubuh yang bugar bukan jaminan bahwa akan bisa bebas dari Covid-19, sebab, ternyata yang harus dipahami adalah, kelelahan juga menjadi salah satu factor utama seseorang bisa terpapar virus tersebut.

           Nah, lantas apakah yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir penularan virus Covid-19? Tetap lakukan protocol Kesehatan, dengan menerapkan 3 M, yaitu ;

  • Menggunakan masker.
  • Menjaga jarak.
  • Mencuci tangan.

      Terlihat sepele, namun, ternyata hal tersebut sangat membantu untuk meminimalisir penularan virus tersebut. Namun, sayangnya akhir-akhir ini, saya sering mendapati ketidakpatuhan masyarakat dalam menerapkan protocol kesehatan, ketidakpatuhan itu juga yang pada akhirnya bisa menyebabkan factor meningkatnnya kembali penyebaran virus tersebut.

           Sungguh, sebuah catatan akhir tahun yang bagi saya sangat tidak menyenangkan. Sebab, terlepas dari 3 faktor yang disebutkan Dr. pane diatas, ternyata perilaku kita yang tidak konsisten dalam penerapan protocol kesehatan, bisa menjadi salah satu penyebab penyebaran virus ini masih belum ada kata usai. Saya secara pribadi berharap, jika, di tahun 2021 ada sebuah harapan baru bagi kita semua, yaitu, berakhirnya pandemic yang melanda dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun