Tokoh Cerminan Seorang Pemimpin

"Kisah Gadis,Pemuda,Kapten Kapal dan Moral Seorang Pemimpin" Artikel tersebut menceritakan tentang seorang gadis yang berjuang untuk menemui kekasihnya Si Pemuda sebelum Si Pemuda ini meninggalkan pulau tersebut. Seorang gadis ini tidak memiliki apapun, namun ia mencari cara agar tetap bisa menemui si pemuda. Banyak lika liku yang terjadi untuk menemui Si Pemuda ini, namun karena seorang gadis ini telah bermalam dengan kapten kapal dimana sebagai syarat agar gadis tsb bisa menuju pulau si pemuda tanpa membayar apapun, sampainya ia disana, kemudian menemui si pemuda, dan menceritakan hal bagaimana si gadis bisa sampai ke pulaunya tanpa membawa uang/asset apapun, si pemuda pun marah dan memutuskan hubungannya ldan menyurug gadis tersebut untuk kembali ke pulaunya. 

Dalam kisah tersebut menurut saya tokoh yang menjadi cerminan seorang pemimpin adalah Seorang Gadis.  "Si Gadis Naif tapi Risk Taker" bukan karena naif yang mencerminkan seorang pemimpin tetapi karena si gadis ini merupakan seorang  pemberani , memperjuangkan apa yang seharusnya ia perjuangkan, dan jujur. Dari yang sudah kita pelajari dalam chapter 1 sampai dengan 7 dari buku Daft, Richard L., (2018). The Leadership Experience, 7th Edition, Cengage Learning , bahwa untuk menjadi seorang pemimpin harus berani mengambil langkah untuk terus maju, berani bersikap jujur, dan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik. Contoh tokoh nyata adalah Seorang Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 yaitu Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti merupakan seorang mantan menteri kelautan yang sudah sangat dikenal sebagai sosok yang pemberani, ia mendapat julukan "tenggelamkan". Ia juga merupakan seorang pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti, Marine Product, eksportir hasil-hasil perkinan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat. Ia dikenal sebagai sosok yang tegal dan pemberani  dalam penangkapan ikan ilegal. Sebagai Menteri Kelautan ia telah menenggelamkan kapal pencuri ikan memberantas penangkapan ilegal di laut Indonesia. Ia tak segan segan memerintahkan penenggalaman kapal terutama kapal milikasing yang terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia. Dalam waktu November 2014 hingga Agustus 2018 ia telah menenggalamkan sebanyak 488 kapal yang melakukan pencurian ilegal. Selanjutnya ia pun melarang alat tangkap yang merusak lingkungan seperti Pukat Hela dan Pukat Tarik. Kedua alat tersebut di nilai dapat merusak lingkungan. Melarang ekspor benih Lobster, Susi juga mengeluarkan larangan ekspor benih lobster melalui Permen KKP No 56/2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster. Hal itu menyebabkan kerusakan ekologi karena permintaan dari luar negeri yang sangat tinggi menyebabkan eksploitasi besar-besaran.