Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mortir Mata, Wisata Sejarah yang Terabaikan

19 April 2023   20:35 Diperbarui: 19 April 2023   20:50 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia memiliki keanekaragaman wisata yang tersebar hampir di seluruh pelosok tanah air. Mulai dari wisata bahari, wisata cagar alam, wisata budaya hingga wisata edukasi/sejarah. 

Di antara keanekaragaman wisata ini, wisata sejarah sepertinya kurang mendapat perhatian, padahal dalam wisata sejarah ini bukan hanya berbicara tentang peninggalan fisiknya, tetapi nilai historis yang terkandung di dalamnya adalah edukasi bagi generasi kini dan nanti untuk menghargai kedaulatan negeri.

Masih banyak situs peninggalan sejarah yang tak terawat, termasuk situs sejarah "mortir mata" yang merupakan bunker pertahanan Jepang di kota Kendari.

Dengan adanya bunker pertahanan Jepang ini membuktikan posisi strategis Kendari pada masa itu yang merupakan titik tengah dari sistem segitiga pertahanan Jepang di Pasifik yaitu Morotai (Maluku), Kendari (Sulawesi) dan Kupang (Nusa Tenggara).

https://www.instagram.com/reel/CrN8BGDuhbV/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Sayang sekali keberadaan situs sejarah peninggalan Jepang ini kurang mendapat perhatian, bunker yang dibangun di masa perang dunia kedua ini baru mendapat perhatian dari pemerintah daerah dengan menetapkannya sebagai cagar budaya pada tahun 2013 dalam sebuah Perda dan diperkuat dengan sebuah SK Walikota no 148 Tahun 2021.

Pengakuan ini pun nampaknya setengah hati, karena setelah itu tidak ada tindak lanjut signifikan untuk menjaga dan merawatnya, kondisi situs saat ini terlihat sangat tidak terawat, padahal situs bersejarah ini terletak tepat di sisi jalan poros utama yang baru saja dibangun oleh pemerintah propinsi dengan anggaran fantastis mendekati 1 triliun rupiah.

Lalu ketika pemerintah saja cuek terhadap situs peninggalan sejarah di daerahnya, bagaimana pula dengan masyarakatnya, bagaimana bisa mereka mengenal dan mencintai sejarah negerinya, kebaikan apa yang bisa diharapkan dari ketidak pedulian?.

Jejak sejarah peninggalan Jepang di perang dunia kedua banyak tersebar di kota Kendari, dalam bentuk bunker pertahanan, tetapi sebagian besar dari bunker pertahanan itu telah rusak bahkan ada yang telah hilang karena memang dibiarkan tidak terawat. Termasuk situs mortir mata atau disebut juga baterai mata (mata = nama tempat/sekarang kelurahan).

Bunker pertahanan Jepang yang disebut mortir mata ini dibangun diatas lahan seluas sekitar 100 meter persegi dengan dilengkapi meriam yang dikenal dengan nama "kanon honisuit" dengan panjang 3.5 meter. Bangunan bunkernya sendiri berukuran panjang 5.7 m dan lebar 5.5 m dengan ketebalan 52 cm dan terbuat dari konstruksi beton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun