Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Meraih Ibroh dari Berpuasa di Tengah Pandemi

14 April 2021   09:20 Diperbarui: 14 April 2021   10:32 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih seperti tahun yang lalu, Ramadhan kali ini masih kita lalui dalam suasana pandemi covid-19. Meski demikian tahun ini sudah sedikit longgar, namun toh kewaspadaan harus tetap dijaga sampai pandemi ini benar-benar bisa dikendalikan.

Jika tahun yang lalu di beberapa wilayah ada "larangan" untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah di mesjid, kini sudah tidak lagi. Shalat tarawih di mesjid pun sudah bisa dilakukan namun tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan yang harus dijalankan dengan ketat. Masker, cuci tangan dan jaga jarak masih menjadi prioritas dalam melakukan aktifitas apapun termasuk shalat berjamaah di mesjid.

Banyak doa dan harapan dari kita semua agar pandemi ini segera berakhir, namun Allah SWT masih menghendaki kita untuk terus menggali hikmah dan pelajaran dari cobaan yang dikirimkannya ini. Tapi satu yang pasti dan harus kita ingat adalah Allah tidak akan melimpahkan segala sesuatu diluar dari kemampuan kita menghadapinya.

Hikmah dan makna puasa adalah ibroh yang berharga bagi kita untuk menghadapi pandemi ini.

Betapa tidak, kunci menghadapi pandemi covid-19 ini adalah kedisiplinan dan kepedulian  serta pengendalian diri dan itu semua ada dalam laku "puasa" yang diperintahkan Allah SWT kepada hambanya.

Semarak puasa di masa pandemi ini tentu tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana covid-19 belum menyerang, suasana keprihatinan masih menyelimuti kita, baik itu dalam hal yang menyangkut kesehatan maupun ekonomi serta batasan-batasan sosial yang diterapkan oleh pemerintah dalam rangka mencegah terjadinya kluster-kluster baru yang tidak terkendali.

Mari jadikan hikmah dan makna puasa sebagai jiwa atau ruh dari upaya kita keluar dari krisis pandemi covid-19 ini, kepatuhan kepada kebijakan pemerintah jika dilandasi dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh hikmah puasa tentulah akan sangat mudah kita terima dan jalankan.

Di antara kita mungkin ada juga orang-orang yang tidak percaya akan adanya dan bahayanya covid-19 ini, tapi apapun pandangan kita terhadap covid-19 baik yang percaya ataupun yang tidak percaya, dalam menjalankan ibadah puasa kali ini pastilah lebih menghadirkan "hati".

Mungkin jika berpuasa hanya dengan secara fisik saja tanpa menghadirkan "hati" semua akan berlalu dengan biasa saja, keluar dari Ramadhan tanpa hikmah yang berarti, kembali pada rutinitas yang sama saja dengan tahun-tahun yang telah lewat.

Tentu jika hal ini yang terjadi maka akan sangat meruginya kita ini baik secara pribadi maupun bagi bangsa dan negara, jangan sampai kita melewatkan ibroh besar yang Allah SWT karuniakan kepada kita untuk keluar dari krisis yang kita hadapi.

Puasa Ramadhan di tengah pandemi yang masih mengancam, sungguh bukanlah siksa apalagi adzab dari yang maha kuasa. Tapi semua ini harus kita sikapi sebagai momentum untuk meraih kemenangan sejati lahir dan bathin, baik secara pribadi maupun bagi bangsa dan negara, bukan saja dalam hal menghadapi covid-19 tapi juga dalam menghadapi segala problem dan persoalan kehidupan dan bernegara.

Selamat menjalankan ibadah puasa, mari meraih segala hikmah dan keberkahan Ramadhan, semoga kedamaian senantiasa bersama kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun