Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuat Program Pendidikan berbasis literasi yaitu Assesmen Kriteria Minimum (AKM) untuk mengukur kemampuan siswa dalam menganalisis, mengevaluasi soal literasi baca-tulis, numerasi dan sains agar meningkatkan kemampuan literasi dalam memecahkan masalah. Kemampuan literasi dan numerasi dijadikan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang khususnya siswa/pelajar agar dapat mendapatkan solusi dalam menghadapi masalah pada masa yang akan datang
Program Asesmen Kriteria Minimum menggantikan Ujian Nasional (AKM) yang diperuntukkan bagi siswa kelas 5,SD/sederajat, 8 SMP/sederajat dan 11 SMA/sederajat. Bentuk soal yang diberikan berupa pilihan ganda, menjodohkan dan isian singkat.Diharapkan siswa agar mampu meningkatkan daya nalar pengetahuan serta informasi dari bacaan teks yang tersedia.
Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang ke-2 dengan Tema "Mengembangkan Literasi baca dan tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan).
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah membantu guru dalam membuat soal AKM dan memberikan penilaian sejauh mana daya nalar dalam kemampuan berliterasi. Soal AKM dibagi menjadi tiga yaitu :
- Literasi Numerasi adalah kemampuan literasi menggunakan matematika untuk memecahkan masalah sehari-hari
- Literasi Fiksi adalah kemampuan literasi dalam memahami dan mengevaluasi pada teks sastra
- Literasi Informasi adalah kemampuan literasi dalam menempatkan dan mengevaluasi teks informasi secara efektif dan akurat
Mahasiswa membuat soal AKM sebanyak 20 sampai 30 pertanyaan selama empat pertemuan  kepada siswa kelas 5 SD. Penilaian jawaban siswa kelas 5 SD pada soal AKM yang sudah diberikan, ternyata sebagian siswa kurang memahami makna dari pertanyaan  pada soal jenis literasi numerasi. Sedangkan untuk soal literasi fiksi dan literasi informasi, siswa sudah cukup bisa memahami makna dari pertanyaan.Â
Mahasiswa juga memberikan kuisioner kepada siswa mengenai kesulitan dalam memahami dalam mengerjakan soal AKM. Sebagian besar siswa memberikan pendapat bahwa soal literasi numerasi memang sulit untuk dipahami makna dari pertanyaannya, sedangkan untuk soal literasi fiksi dan literasi informasi siswa menganggap mudah dibandingkan soal literasi numerasi.Â
Dari data kuisioner tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa mengenai soal AKM dengan penilaian jawaban terbukti benar adanya siswa masih kurang dalam kemampuan berliterasi khususnya numerasi. Oleh karena itu diperlukan latihan agar siswa bisa kritis dan teliti dalam memecahkan soal.