Mohon tunggu...
Meta Dwi Oktaviani
Meta Dwi Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMM

article tentang overthinking

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Overthinking dan Depresi Menurut Psikologi

27 September 2021   14:51 Diperbarui: 27 September 2021   14:58 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

menurut  psikologi overthinking dan depresi, adalah suatu hal yang berhubungan dengan mental seseorang. dimulai dari overthinking adalah dimana seseorang terlalu banyak memikirkan tentang pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri, overthinking bisa dialami kebanyakan orang khusus nya para remaja yang memikirkan bagaimana cara mereka bergaul dengan teman temannya.

 tidak hanya itu overthinking juga dapat membuat seseorang stress hanya karena mereka memikirkan tentang pandangan orang terhadap dirinya. dan itu merugikan dirinya sendiri. selain itu mereka juga bisa khawatir terhadap suatu hal contohnya khawatir masalah pencapaian, masalah dengan hubungan sosial, masalah dengan keluarga,merasa tidak dianggap oleh semua orang. overthingking harus dihilangkan dari diri sendiri agar tidak merasakan kesendirian, oleh karena itu kita harus menhilangkan pandangan kita tentang overthinking terhadap seseorang dan berusaha untuk tidak peduli dengan keadaan yang tidak mengganggu kita. 

cara kita untuk menghilangkan rasa overthinking adalah berusaha untuk tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh orang orang yang iri dengan keberhasilan atau achievement kita sendiri, selain itu kita harus belajar bodoh amat dengan keadaan,berhenti sejenak dan cari penyebab mengapa kita bisa overthinking terhadap orang lain, melakukan sesuatu yang berbeda,mencoba untuk berfikiran yang terbuka agar tidak terjadi overthinking yang berlebih. risiko yang akan didapat dari ovrthinking adalah akan terjadi penyakit mentalsehingga akan merusak diri sendiri. 

untuk itu hindarilah overthinking terhadap seseorang dan bersikap positif kepada orang lain agar orang lain merasa nyaman dengan diri kita sendiri dan memperoleh banyak teman. lain halnya dengan depresi, adalah terjadinya rasa sedih,merasa sendiri dan tidak mempunyai siapa siapa untuk diajak bercengkrama kehilangan harapan untuk menggapai cita citanya dulu. semua harapan yang diinginkan oleh keluarganya juga bisa kaandas. biasanya orang orang depresi berhubungan dengan overthinking dan juga bisa saja  salah pergaulan contohnya penggunaan sabu sabu, narkotika

jangan sampai depresi dibiarkan berkelanjutan karena jika dibiarkan berkelanjutan penanganannya pasti akan susah dan bisa saja menjadi orang dalam gangguan jiwa hanya karena overthinking dan depresi yang berlebihan pada umumnya. depresi bisa menyerang pada kaum anak muda bahkan kalangan orang tua. contohnya untuk kaum muda dibebani oleh tugas, dibebani oleh pekerjaan rumah, dan juga anak broken home. sedangkan untuk kalangan orang dewasa bisa saja masalah hidupnya dengan rumah tangganya, pekerjaannya.

sehingga tidak ada kata tidak mungkin untuk orang yang depresi. gejala depresi depresi bisa ditunjukkan selalu cemas, memilikiemosional yang tidak stabil,frustasi,selain itu terkadang orang yang depresi bisa mengonsumsi obatobatan terlarang secara berlebihan,itu semua mereka lakukan hanya untuk kepuasan mereka sendiri saja. jangan sampai kita menjadi salah satu bagian dari orang yang depresi karena pastinya kita akan merasakan kesusahan sendirfi. lalu bagaimana cara mengobati orang yang mengidap depresi? 

ada beberapapengobatan yaitu dengan cara psikoterapi,meminum obat antidepresi sesuai anjuran dan dosis psikiater, mengubah kinerja otak para penyandang depresi,jika sangat paraah maka harus diobati oleh ahlinya di rumah sakit jiwa tentunya,mungkin dengan cara tersebut bisa menjadi pengobatan yang tepat untuk para penderita gangguan depresi dan overthinking. sebaiknya kitaa harus tetap berfikir positif terhadap seseorang  agar tidak terjadi overthinking yang bisa memicu ke arah depresi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun