Mohon tunggu...
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ambil Kesempatan Peluang Usaha "Laundry" Koin, Sekarang Juga!

15 Desember 2017   11:35 Diperbarui: 15 Desember 2017   11:57 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Layanan Laundry dengan Konsep Mencuci sendiri, atau beberapa orang mungkin menyebutnya layanan mencuci sendiri (self service), penduduk setempat di Indonesia menyebutnya sebagai "Laundry Koin". Ini adalah trend yang ada di indonesia saat ini, dengan semakin banyak orang mengunjungi gerai layanan Laundry koin, agar cucian mereka dibersihkan. Sangat jelas bahwa orang mengalihkan preferensi mereka ke jalur layanan ini, karena sejumlah alasan.

Layanan laundry koin adalah layanan binatu yang biasanya beroperasi di gerai ritel di daerah pemukiman padat penduduk misalnya apartemen sekitar kampus dan tempat-tempat padat penduduk. Bisnis ritel ini biasanya beroperasi dengan koin token sebagai mata uang dan mesin standar industri mereka sebagai kendaraan operasi utama mereka.

Ruang, waktu dan kenyamanan telah menjadi sumber yang lebih penting di daerah perkotaan seperti Jakarta ,surabaya, makassar, bandung, bekasi tangerang, medan dan kota-kota besar lainnya. Masalah ruang muncul untuk orang-orang yang tinggal di kota-kota sibuk dengan mayoritas penduduk pekerja, banyak kondominium dan apartemen di mana ruangnya terbatas. Lebih sering penghuni apartemen hanya memiliki balkon untuk mengeringkan cucian mingguan mereka, sedangkan kebutuhan tempat mencuci tidak ada sering penghuni apartemen menaruh jemurannya di dalam apartemen atau di dekat sekitar jendela.

Peningkatan Populasi Manusia dan di beberapa kota besar seiring dengan kesibukan semakin padat, angkatan kerja meningkat dalam ukuran yang membuat waktu menjadi sumber penting bagi pekerja. Kecenderungan yang terlihat di Indonesia sebagian besar dikontribusikan oleh kenyataan bahwa kelas pekerja lebih memilih untuk mencuci pakaian mereka dan dikeringkan dalam rentang 1 jam, melewatkan proses jemur, kliping, pengait dan lain-lain. Umumnya, mesin cuci rumah standar memerlukan 45 menit mencuci dan akan memakan waktu sekitar 4 jam sinar matahari untuk pengeringan yang tepat.

Biaya hidup merupakan masalah bagi lulusan baru dan para sarjana. Selain kelas pekerja di Indonesia, mahasiswa dan mahasiswa terlihat lebih menyukai layanan binatu mandiri. Penyedia binatu swalayan menggunakan mesin cuci standar industri dan pengering jatuh yang secara signifikan lebih hemat biaya dibandingkan dengan mesin cuci rumah standar sehingga memberikan alternatif biaya yang lebih efektif untuk kelompok berpenghasilan rendah dengan layanan pembersihan cucian berkualitas tinggi.

Meskipun layanan binatu yang dioperasikan dengan koin telah ada di negara-negara barat seperti AS dan Inggris, namun masih merupakan hal baru yang relatif baru bagi penduduk Indonesia. Dalam kurun waktu 3 tahun, Indonesia telah melihat sejumlah besar layanan binatu layanan diri yang muncul dipusatkan terutama di wilayah Apartemen Kalibata City dengan perkiraan jumlah Puluhan gerai yang saat ini beroperasi di wilayah ini.

Info : http://www.mesinlaundrydepok.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun