Bengkulu, sebuah provinsi yang menyimpan banyak keindahan alam yang masih alami dan asri. Selain menjadi habitat bunga langka Rafflesia Arnoldii yang menjadi salah satu ikon Bengkulu, provinsi ini juga menawarkan destinasi alam yang tak kalah memesona.
Panorama alam Kabupaten Kepahiang yang berbukit, membuat Kabupaten Kepahiang memiliki drainase air yang banyak dari pegunungan. Sehingga di Kabupaten Kepahiang banyak terdapat air terjun.
Dari 10 air terjun yang ada di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, baru 2 air terjun yang memiliki sarana transportasi yang memadai untuk menuju ke lokasi wisata. Curug Embun menjadi salah satu yang paling mudah diakses dan menawarkan keindahan luar biasa, terletak di Desa Tapak Gedung, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang. Destinasi ini menjadi favorit bagi para pecinta alam, fotografer, dan traveler yang mencari ketenangan.
Perjalanan saya menuju Curug Embun dimulai dari Kota Bengkulu dengan menggunakan mobil yang disiapkan oleh kolega saya. Dari Bandara Fatmawati Soekarno, jaraknya sekitar 60 km menuju Kabupaten Kepahiang yang bisa ditempuh dengan kendaraan umum maupun pribadi.
Setibanya di Kota Kepahiang, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Tapak Gedung yang berjarak 10 km. Jalannya sudah beraspal hotmix, membuat perjalanan terasa nyaman.
Tiba di area parkir Curug Embun, saya hanya perlu berjalan kaki sekitar 25 meter menuju air terjun. Jalurnya sudah dirabat beton, sehingga cukup mudah dilalui. Meski jalannya pendek, suasana alam di sekitarnya membuat saya tak sabar melihat keindahan air terjun ini.
Sesampainya di lokasi, saya langsung disambut oleh suara gemuruh air yang jatuh dari ketinggian. Pemandangan Curug Embun begitu memukau dengan aliran air yang jernih dan percikan halus menyerupai embun.
Air terjun Curug Embun memiliki ketinggian lebih dari 50 meter dan dikelilingi oleh pemandangan alam yang asri dan sejuk. Suasana di sekitar air terjun sangat tenang dan alami, dikelilingi hutan tropis lebat dan perkebunan teh yang menambah kesejukan.
Air Terjun Curug Embun yang sejuk dan jernih menjadi daya tarik utama. Saya sempat merendam kaki di kolam alami di bawah air terjun, menikmati sensasi segar yang mengalir. Di sekeliling, bebatuan besar dan pepohonan hijau menjadi latar yang sempurna untuk berfoto.
Kisah Legenda Curug Embun Di balik keindahannya, Curug Embun juga menyimpan cerita rakyat yang dipercayai masyarakat setempat. Konon, air terjun ini berasal dari kisah cinta dan pengorbanan seorang gadis bernama Embun dan pemuda bernama Arum.
Diceritakan, Embun adalah putri seorang petani yang dikenal karena kecantikan dan suaranya yang merdu. Arum, seorang pemburu pemberani, jatuh cinta pada Embun. Namun, ayah Embun mengajukan syarat agar Arum menemukan sumber air abadi untuk desa mereka yang sering kekeringan.
Arum pun mengembara mencari sumber air tersebut. Dalam perjalanan, ia mendapat petunjuk dalam mimpi dari Dewi Alam bahwa pengorbanan besar diperlukan untuk mendapatkan air abadi. Keesokan harinya, Arum membawa Embun ke tebing tempat ia biasa bernyanyi. Ia memohon kepada langit dan bumi, lalu tiba-tiba hujan deras turun dan air mengalir dari tebing, membentuk air terjun.