Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Bersedih Jika Doa-doa Kita Belum DikabulkanNya

9 Juli 2022   07:43 Diperbarui: 9 Juli 2022   07:57 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Suasana berdoa di depan Baitullah (dokpri)

Jangan sedih dan berputus asa manakala untaian doa kita belum dikabulkan atau diijabah oleh Allah swt. Lalu Anda bertanya, Mengapa demikian? Ya, karena tugas kita adalah berdoa bukan mendapatkan ijabahnya. Perkara diijabah atau tidak itu adalah hak mutlak Allah swt.

Jika apa yang kita minta diijabah Allah, bersyukurlah atas karunia itu. Namun, jika tidak dikabulkan atau belum ijabah, berbahagialah karena Allah Mahatahu apa yang terbaik bagi kita. Sesungguhnya, saat doa-doa belum dikabulkan atau ditunda pengijabahannya, ada banyak kebaikan dan pelajaran di sebaliknya.

Agar kita bisa berlapang dada terkait doa-doa yang kita panjatkan, maka, penting bagi kita untuk mengetahui hal-hal apa saja yang membuat doa-doa kita tidak diijabah atau ditunda pengijabahannya.

Apa saja yang membuat doa-doa kita belum diijabah oelh Allah swt, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang?

  1. Allah Ta'ala menunda pengijabahan doa karena orang yang berdoa belum memenuhi syarat wajib doa, tidak menghadirkan hati, kurang memperhatikan tempat dan waktu ijabahnya doa, dan tidak memperhatikan adab-adab lainnya, baik adab lahiriah maupun adab batiniah.
  2. Insan yang berdoa belum bertobat dari aneka dosa dan kemaksiatan yang dilakukannya, mungkin sudah bertobat tetapi belum serius, mungkin ada barang haram yang dia konsumsi, atau ada kezaliman yang dia lakukan dan belum sempat meminta maaf kepada yang dizalimi.
  3. Allah swt ingin memberikan apa yang dimintanya pada saat yang tepat, baik di dunia maupun di akhirat. Maka, doa yang dipanjatkan menjadi simpanan atau tabungan bagi si pendoa. Bisa jadi dengan doa itu Allah menghilangkan keburukan yang sepadan dengan pahala doa yang dia panjatkan.
  4. Allah swt ingin menguji sampai di mana kualitas keimanannya atau Allah ingin memurnikan keyakinan si hamba dari benalu-benalu kekufuran. Allah swt ingin menyadarkan hamba yang berdoa kepadanya adanya satu hakikat penting, bahwa dia hanyalah seorang hamba dan Allah memiliki hak mutlak untuk mengatur dan memutuskan nasib semua manusia. Allah Mahatahu apa yang terbaik bagi hambaNya.
  5. Allah swt ingin melihat hambaNya senantiasa memohon dan bertaqarrub kepadaNya. Mungkin saja jika doa itu diijabah, dia akan melupakan Allah, atau disibukkan dengan hal-hal yang membuatnya jauh dari Allah.
  6. Bisa jadi apabila doanya dikabulkan akan mendatangkan kemudharatan yang menimpa diri dan keluarganya. Mungkin, apa yang dimintanya tampak baik, akan tetapi menurut ilmuNya Allah ada keburukan di sebaliknya.
  7. Boleh jadi doa yang dipanjatkan hamba yang memohon itu belum sesuai dengan kapasitas dirinya, misalnya: terlalu besar, memiliki jangka waktu yang panjang, atau dia belum siap jika doa itu dikabulkan. Karena, setiap doa memiliki masa dan ukurannya.

Ada sebuah nasihat berkelas, terkait ijabah dan tidak ijabahnya doa, yang diungkapkan oleh seorang saleh dari kalangan salaf. Beliau berkata: "Aku berdoa kepada Allah untuk hajat kebutuhanku. Kalau Allah memberikan (apa yang aku hajatkan) niscaya aku bahagia. Namun, apabila Allah tidak memberikan apa yang aku inginkan, maka aku sepuluh kali lebih bahagia. Karena yang pertama adalah keinginanku. Adapun yang kedua adalah kehendak Allah (yang tentunya adalah yang terbaik untukku)."

Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, "Doa adalah inti dari ibadah." Oleh karena itu, yang terpenting adalah kita menunaikan ibadah yang ada padanya dan senantiasa mengangkat tangannya kepada Allah dan berdoa kehadiratNya.

Ketika kita sebagai hamba berdoa, maka salah satu dari dua hal terjadi pada doa kita. Pertama, Allah swt akan mengabulkan apa yang diinginkannya. Atau kedua, yakni Allah akan mengganti permohonan doa tersebut dengan mencabut malapetaka yang menimpa kita.

Image: Ketika kita sebagai hamba berdoa, maka salah satu dari dua hal terjadi pada doa kita. (Photo: Merza Gamal)
Image: Ketika kita sebagai hamba berdoa, maka salah satu dari dua hal terjadi pada doa kita. (Photo: Merza Gamal)

Disarikan dari Nasihat-Nasihat Rasulullah SAW Penawar Lelah Pengemban Dakwah, karya Dr. Abdullah Azzam dan sumber lainnya.

Waalahua'alam bishowab...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun