Mohon tunggu...
Mery Indriana
Mery Indriana Mohon Tunggu... Administrasi - swasta

penyuka senja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pendakwah Harus Pancarkan Petunjuk Nabi

10 September 2020   18:06 Diperbarui: 12 September 2020   05:12 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita semua tahu sebagai salah satu agama penting di dunia, Islam memuat pesan yang universal dan abadi. Jika kita resapi dan dalami bersama konsep hukum Islam mendamin perbaikan dan peningkatan kehidupan umatnya baik di dunia maupun di akhirat. Islam membawa ajaran utuh dan lengkap (kaffah) dan menjadi pembimbing bagi petunjuk-petunjuk Allah SWT sebagaimana yang disampaikan Rasul Muhammad SAW.

Karena pentingnya, Islam meminta para pemeluknya untuk selalu menyeru, mengajak dan menyampaikan ajarannya agar disebarkan ke seluruh dunia (syiar). Hal itu suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh semua umat Islam.

Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam al-Qur'an Surat an-Nahl ([16]:125) yang berbunyi : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-NYA dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. 

Hermeneutika (Ilmu Tafsir)  kata ud'u yang selanjutnya ditafsirkan sebagai seruan (dakwah) yang merupakan fi'il amr yang dalam kaidah ushul fikih merujuk pada hukum wajib. Itu mengindikasikan bahwa harus direalisasikan di tingkat action alias lisan, sikap dan perilaku kita.

 Lebih jauh lagi,  bahwa syiar / dakwah yang memang harus dilakukan itu mengacu pada apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW yaitu dengan cara yang baik (santun) bukan dengan paksaan atau kekerasan , tidak pula dengan kekuatan pedang. Meski dalam syiar itu perlu ada perbantahan, beliau meminta agar berbantah dengan cara baik juga.

Ini harus kita pegang dengan teguh karena Islam adalah agama pembawa perdamaian, agama cinta kasih, agama pembebasan dari bellenggu perbudakan  dan agama yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap individu.

Karena itu syiar atau dakwah haruslah sejalan dengan ketentuan-ketentuan dan koridor di atas. Tak mungkin dakwah yang sesuai permintaah Nabi Muhammad berisikan seruan untuk mengkafir-kafirkan orang laing, atau menyebut pemerintah yang sah sebagai thoghut. Tak mungkin juga dakwah dengan teladan Nabi berisi caci maki dan hinaan kepada pihak lain. Atau ajakan untuk bersikap radikal dan lain sebagainya. Sebaliknya semuanya harus dilakukan dengan baik dan santun seperti permintaan Nabi.

Jika itu dilakukan dengan baik dan sesuai teladan Nabi, maka kita sebagai umat muslim yang mungkin sebagai pendakwah akan tidak keberatan dengan seruan pemerintah soal dai yang harus sesuai dengan standar --baik, santun dan benar.  Hanya pendakwah yang tidak sesuai dengan himbauan Nabi saja yang akan merasa keberatan dengan itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun