Seringkali kita merasa iba dengan nasib atau kebijakan tak adil yang diterima suatu kelompok dan kemudian melakukan demonstrasi untuk menggugat hal tersebut. Demonstrasi yang demikian adalah bentuk solidaritas dengan tujuan membantu kelompok yang tertekan itu.
Demo dengan bentuk demikian sering kita temukan pada demo-demo yang membela umat yang sama agamanya di luar negeri. Semisal suku uighur di China yang diyakini mengalami tekanan yang luar biasa beratnya. Begitu juga baru-baru ini banuak demo dukungan untuk muslim di India yang mengalami tekanan berat karena regulasi soal kewarganegaraan. Kaum muslim di sana dipersulit untuk mendapatkan status kewarganegaraan india apalagi merupakan imigran.
Alangkah baiknya apabila demo sebagai bentuk solidaritas ini dilakukan dengan santun , damai dan tidak melibatkan kekerasan apalagi bom. Kita tentu ingat beberapa bom bunuh diri dilakukan sebagai bentuk protes kepada aparat karena diskriminasi agama di suatu tempat.
Solidaritas yang memasukkan unsure kekerasan itu seakan lupa bahwa solidaritas yang membawa misi kemanusiaan atas ketidakadilan dan penindasan. Solidaritas adalah aksi yang membawa visi simpati dan empati. Sehingga jika memasukkan unsure kekerasan yang merupakan negasi dari empati maka solidaritas itu tak lebih dari upaya menyakiti orang lain yang belum tentu salah. Aksi-aksi solidaritas dengan maksud baik itu menjadi jauh dari tujuan semula yaitu menumbuhkan empati menjadi antipati.
Selain itu kekerasan tidak saja berbentuk fisik tetapi juga bersifat nonverbal. Kita bisa saksikan banyak aksi --aksi yang memakai kata-kata makian atau mengutuk pihak lain. Kita lupa bahwa masing-masing wilayah punya otoritas formal yang bertanggung jawab pada wilayah dan masyarakat di wilayah itu, sehingga mereka punya alasan untuk berbuat itu.
Hal yang bisa kita lakukan untuk aksi solidaritas tanpa merusaknya menjadi aksi tidak simpati adalah memberikan himbauan dan disalurkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Kedutaan Besar negara berangkutan misalnya, adalah jalur penting yang bisa jadi jalan keluar untuk menyampaikan keberatan kita atas perlakuan otoritas formal di daerah tersebut.
Dengan cara seperti itu aksi solidaritas kita lebih bermakna, sopan, empatif dan tidak menimbulkan antipati