Mohon tunggu...
Merli Ta
Merli Ta Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sedikit suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Museum Islam Nusantara, Penjaga Warisan Sejarah Islam di Lasem

9 Desember 2024   15:20 Diperbarui: 9 Desember 2024   15:25 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Museum Islam Nusantara di lasem (foto dari Merlinda)

Museum Islam Nusantara: Jejak Sejarah dan Akulturasi Budaya Islam di Nusantara  

Di Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, berdiri Museum Islam Nusantara, sebuah tempat yang menjadi saksi perjalanan sejarah Islam di Indonesia. Museum ini menawarkan lebih dari sekadar koleksi artefak, ia adalah jendela menuju masa lalu yang penuh harmoni antara agama dan budaya lokal.  

Museum Islam Nusantara diresmikan untuk melestarikan warisan budaya Islam yang tumbuh di Nusantara selama berabad-abad. Lasem sendiri memiliki peran penting dalam sejarah Islam di Jawa. Sebagai salah satu kota pelabuhan tua, Lasem menjadi titik temu para pedagang, ulama, dan budaya dari berbagai belahan dunia.  

Menurut pengelola museum, tujuan utama didirikannya tempat ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang perjalanan Islam di Nusantara, khususnya bagaimana ajarannya diserap dan diadaptasi oleh masyarakat lokal tanpa menghilangkan kearifan budaya setempat.  

 "Lasem adalah saksi hidup dari harmoni yang indah antara Islam dan budaya lokal. Museum ini hadir untuk menjaga cerita itu tetap hidup," ujar Ahmad Fauzi, kepala museum.  

Museum ini menyimpan berbagai koleksi berharga, seperti manuskrip Al-Qur'an kuno yang ditulis dengan tinta emas, artefak seni kaligrafi, hingga keramik Tiongkok bercorak kaligrafi Arab. Koleksi ini menjadi bukti nyata interaksi perdagangan dan budaya antara pedagang Muslim dengan masyarakat lokal.  

Salah satu koleksi unik lainnya adalah batik Lasem dengan motif Islami, yang mencerminkan perpaduan seni tradisional Jawa dan nilai-nilai Islam.  

Tidak hanya menampilkan benda bersejarah, Museum Islam Nusantara juga menjadi pusat kegiatan edukatif. Program seperti tur interaktif, workshop kaligrafi, dan diskusi sejarah rutin diadakan untuk menarik minat masyarakat, terutama generasi muda.  

Seorang pengunjung, Ratna, merasa terinspirasi setelah mengikuti workshop kaligrafi di museum ini.  

"Saya jadi lebih menghargai seni Islam dan merasa belajar banyak tentang sejarahnya," ungkap Ratna.  

Museum juga sering menjadi tempat penelitian bagi para akademisi yang mendalami sejarah Islam dan budaya Nusantara.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun