Mohon tunggu...
Menail Tekail Uparsin NGL
Menail Tekail Uparsin NGL Mohon Tunggu... Administrasi - Tuliskan Imajinasimu

Menulis Itu Indah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ruang dan Waktu, Nilai di Celah Pikiran

4 Oktober 2019   22:08 Diperbarui: 4 Oktober 2019   22:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fikiran di Ruang dan Waktu

Hari ini saya katakan ya

Besok saya katakan tidak

Sepuluh tahun kedepan mungkin yang saya katakan tidak ternyata ya

Sepuluh tahun yang lalu saya katakan ya dan tidak

Fikiran memiliki kurva tidak lurus mendatar.  Fikiran memiliki celah yang tak berongga namun tak terputuskan, merupakan bagian penting dari aktifitas dalam menganalisa sesuatu, dan membawahi setiap rencana yang anda buat.

Dua puluh tahun lalu, sewaktu masih duduk dikelas dua Sekolah Menegah Pertama, saya terkadang tidak mengikuti serius apa yang diterangkan oleh guru, bahkan saya hobi membaca (dalam hati) tulisan dipapan tulis dengan terbalik, "membawa" saya baca "awabmem". Setiap waktu istirahat, dua puluh persen dari lebih kurang 45 menit waktu istiraha saya isi dengan penggunaan berbahasa terbalik, akhirnya berkembang dengan penulisan terbalik, sampai bernyanyi dengan cepat dengan berbahasa terbalik. Tidak seorangpun yang tahu hal itu. Tiga bulan sesudahnya, saya sudah lancar menulis, berbicara dan bernyanyi dengan menggunakan bahasa terbalik. Untung saja saya tidak berjalan terbalik.

Enam tahun kemudian, saya sadar bahwa saya sunguh tidak tahu ada suatu peluang bahkan saya rasa tidak dapat melihat peluang itu atau itu mungkin bagian dari proses penguakan dari dunia fikiran yang belum muncul, sehingga kemampuan saya berbahasa terbalik, menulis terbalik dan bernyanyi dengan bahasa terbalik saya, tidak punya nilai. Namun, ada hal positif yang saya dapat. Pertama, ketidakpedulian pada banyak hal, akan mengkaburkan bahkan mengurangi kuantitas peluang yang melekat di diri kita. Kedua, apapun alasannya adalah benar pemanfaatan waktu luang satu detikpun memberikan kontribusi besar pada tujuan akhir dari sesuatu yang kita rencanakan. Ketiga, kendala-kendala yang mengganggu internal difikiran akan segera hilang bilamana kita sesering mungkin berfikiran positif.

Nilai di celah fikiran saya tandai sebagai bagian dari misteri fikiran yang terkadang tidak muncul bilaman tidak diasa dan tidak dibiasakan dengan berfikir positif. Sebagai ciptaan Tuhan dengan nilai tertinggi, manusia memiliki kelebihan yang luar biasa. Fikiran bisa diarahkan ke hal negatif, bisa juga ke hal positif. Aktifitas fikiran dapat menentukan tindakan yang akan dilakukan. Fikiran juga harus dapat melihat apakah sesuatu itu benar atau baik, namun fikiran dapat digiring untuk memilih "baik" ketimbang "benar". Padahal kebenaran itu, level dan nilainya jauh lebih tinggi daripada kebaikan. Sesuatu yang baik belum tentu benar. Tapi yang benar itu pasti baik, yang terkadang nilainya didapat beberapa waktu kemudian.  Jika fikiran terdominasi dengan kebaikan tanpa menganalisa apakah itu benar, maka disitulah nilai tambah akan berkurang, ide-ide dan kreatifitas akan melemah. Penggiringan kebaikan tanpa melihat kebenaran, pada masa sekarang ini, jika dianalisa dapat digunakan sebagai strategi untuk pendominasian. 

Fikiran tidak berdiri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun