Mohon tunggu...
Abu Zahra
Abu Zahra Mohon Tunggu... -

Iman dan amal shalih: Investasi Kehidupan Ukhrawi\r\nInvestasi Kehidupan Duniawi: Mengalirnya Rezeki

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Asap Rokok vs. Asap Dapur

9 September 2011   00:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:07 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Iman dan Amal Shalih: Investasi Kehidupan Ukhrawi

"Para ahli kesehatan telah sepakat bahwa perokok pasif lebih rentan terkena bahaya yang lebih besar dan lebih berat daripada perokok aktif". Pernyataan ini, bagi para perokok, suka menjadi alasan lain mereka tetap mempertahankan kebiasaan buruk ini walau berbagai temuan ilmiah terus digelindingkan tentang bahaya merokok. Apalagi yang sudah kecanduan, bukan perkara mudah untuk meninggalkan si "hasis" ini. Alasan lainnya, agak narsis juga memang, menurut mereka sangat disayangkan jika merokok ditinggalkan begitu saja. Toch, belajarnya juga susah banget; sembunyi-sembunyi dari orangtua dan guru karena khawatir kena dampratan, batuk-batuk (walau bahan batuk lebih besar lagi setelah merokok menjadi kebiasaan), kepala pening terutama saat belajar menghisap asap melalui hidung. "Sungguh berat dah," alasan-alasan lain pun terus bermunculan. Ehm, dasar kebiasaan. Untuk itulah, kiranya, pandangan tadi [bahaya perokok pasif] tak perlu lagi diiklankan. Keenakan nantinya buat mereka. Padahal bahaya yang lebih besar justru berada di perokok aktif. Bagi mereka, bukan hanya bahaya terhadap kesehatan mereka sendiri, lebih besar dari itu adalah bahaya yang mereka timbulkan terhadap orang lain. Sama nggak yah dengan membunuh orang lain? Kalau sama, mungkin bisa di-ekskusi juga tuch. [caption id="attachment_133770" align="alignleft" width="300" caption=""][/caption]Memang susah membabat habis kebiasaan buruk para perokok ini, apalagi perusahaan rokok bukannya berkurang malah merk dan jenisnya pun semakin beragam. Benar-benar ex-o. Makanya, kalaupun tidak bisa diberantas hingga ke akar-akarnya, ya berantas lah rotannya. Eh, maksudnya, jika nggak bisa menutup perusahaan rokok dan menghentikan tanam tembakau, ya kalau bisa dihilangkan asapnya [minimal perokok pasif tidak kena imbasnya, kan?!]. Tapi.... Bisa nggak yah? Saya jadi teringat asap dapur.... Tempo doeloe, dapur-dapur di negeri kita pernah mengalami kepulan asap kayu bakar. Lama nian rentang waktu umur si kayu bakar ini di dapur kita. Asap kayu bakar, duh perihnya bukan kepalang jika kena ke mata-mata [bukan spionase nih, jangan salah arti ah]. Zaman kemudian berubah. Datanglah para kompor [bukan koruptor]. Asap kompor agak ringan daripada asap kayu bakar. Teknologi semakin berkembang. Kini yang ada di dapur kita kebanyakan adalah kompor gas. Hampir tidak ada asap di balik itu. Jadi lumayan aman nih. Apalagi kalau pakai kompor elektrik. Ke depan nanti, kompor apalagi yang akan dibuat dan disuguhkan bagi umat manusia ini, yang bisa lebih efektif dan efisien daripada kompor-kompor hari ini? Eh jadi ngelantur ke urusan kompor nih. .......Feedback.......... Kait-katanya, gini nich, bisakah asap rokok diberantas, tanpa memberangus rokoknya? Kecuali kalau memungkinkan hilangnya peredaran rokok di pasaran. Emang susah kalau sudah jadi sumber pendapatan. Kalau pun bisa, rokok akan tetap ada melalui "kreativitas" para pecandu (ngelinting apa aja yang bisa dirokok). Membumi-hanguskan para perokoknya, mustahil juga, sama halnya melanggar Hak Hidup Manusia (HHM). Pernah juga, ada rokok elektrik. Tapi usianya tidak lama. Kena sakit jantung, mungkin, atau nggak laku di pasaran. Emang nggak indah, kalau rokok tanpa asap. Bukan rokok namanya. Apalagi yang suka main asap-asap rokok jadi bulatan bola, an egg deh. Makanya, sesiapa saja yang punya tips menghentikan kebiasaan merokok, bolehlah di-share. Tapi yang efektif, efisien dan tidak terlalu memberatkan (nggak seperti waktu belajarnya; susah banget), moga-moga aja para perokok bisa berkurang. Atau wujudkanlah generasi baru tanpa-rokok. Moga-moga, lama kelamaan pecandu rokok bisa menghilang. Sampai detik ini, baru bisa ucap "moga-moga" aja. Ya karena cukup impossible rasanya. Nggak putus asa ah. SELAMAT

Investasi Kehidupan Duniawi: Mengalirnya Rezeki

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun