Mohon tunggu...
Mella safira
Mella safira Mohon Tunggu... Lainnya - lala

hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"Sukses Bisnis Modal Dengkul, Itu Pun Dengkul Orang"

23 Januari 2021   11:08 Diperbarui: 23 Januari 2021   11:19 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku Sukses Bisnis Modal Dengkul Itu Pun Dengkul Orang (Sumber: Divapress)

SUKSES BISNIS MODAL DENGKUL ITU PUN DENGKUL ORANG

Nama Buku : Sukses Bisnis Modal Dengkul Itu Pun Dengkul Orang
Penerbit : DIVA Press
Tebal : 168 hlm.
Tahun : 2019

Impian sukses, lalu kaya, berada pada kepala kita semua. Persoalannya, tak banyak dari kita yang mampu mengeksekusi impiannya. Lalu kendala-kendalaada sebagai masalah ketidak mungkinan eksekusinya.Sedangkan, aslinya, kendala-kendala itu ya dia sendirilah yang menciptakannya. Salah satunya ialah kendala modal. Tiadanya modal disebutkan sebagai kendala terbesarnya. Tak ada modal digelegarkan sebagai penyebab kegagalannya. Padahal, ia belum mulai juga, belum berbisnis, belum ke mana-mana. Ia bangkrut sebelum mulai. Manfaatkan dengkul, dong. Jika dengkul sendiri tak cukup, pakai dengkul orang. Ada banyak sekali dengkul, jika sekitar kita yang bisa kita pakai untuk berbisnis tanpa biaya. Asalkan kita memang telah punya "kesiapan rohani" untuk membuka, meraih, dan memanfaatkan dengkul-dengkul orang itu. Asalkan kita memang telah siap untuk sukses, lalu kaya. Jadi, yang paling utama, bukanlah tentang ketersediaan modal, melainkan kesiapan rohani saja.

Beberapa orang pasti bertanya-tanya, mengapa memberikan kiat bisnis jika hanya bermodal dengkul? Disinilah letak menariknya buku yang sesungguhnya bukan buku tipe bisnis,tapi lebih pada buku motivasi alias self improvement sekaligus nasihat-nasihat spritiual dari penulisnya untuk kita

Buku ini bercerita mengenai pengalaman Pak Edi sebagai seorang pengusaha dari awal sampai akhir. Dari ketika belum memiliki modal besar, sampai bisa memiliki usaha, dengan modal dengkul, sesuai judul.

Buku ini menekankan kepada kita, tentang kepantasan kita diberikan kekayaan dan harta dari hasil bisnis tersebut. Apakah kita sudah pantas mendapatkan semuanya. Kalau belum, maka ada kiat-kiat dan hal menarik yang bisa diambil dan dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Buku Karya Pak Edi ini tidak hanya berisi kata-kata motivasi, tidak hanya berisi soal kesuksesan orang lain. Tapi justru, Pak Edi menjelaskan pengalamannya sendiri. Jelas, pengalaman sendiri, lebih banyak dipercaya. Pak Edi tidak pelit buat bercerita soal membangun usaha dari awal sampai akhir.

Saya mengegumi saat sejak lama kepada Beliau. Saya sering membaca cerita perjuangannya. Pak Edi sempat menuliskan pengalaman up dan down-nya dalam masalah membangun bisnis. Dan saya menjadi lebih termotivasi.

Buku ini tidak hanya bercerita tentang motivasi, tentang cerita kesuksesan, omset usaha, dan hal-hal lain yang biasanya ada di dalam buku motivasi. Pak Edi menceritakan semuanya dibalut humor yang apa adanya, dan juga membuat pembaca ikut tertawa. Karena jarang sekali buku motivasi seperti ini ada di sekeliling kita.

Di dalam buku ini, jelas banyak hal yang ditekankan dalam membangun usaha. Tidak hanya kerja keras, tidak hanya modal, tidak hanya hal-hal yang kata orang harus ada di diri manusia untuk sukses, tetapi juga berkenaan dengan spiritual. Saya mengerti, bahwa sebuah usaha yang diperjuangkan sekuat tenaga, dan menjadikan Tuhan sebagai sandaran dalam pembangunan usaha, akan menjadi suatu usaha besar dan memang bermanfaat.

Banyak orang yang menginginkan kekayaan , tetaapi apakah mereka sudah mampu mengelola kekayaan itu? Banyak orang yang menginginkan kemapanan, tetaapi belum mampu mengelola emosi diri, yang mungkin saja akan membuat diri kita semakin jatuh , meskipun mungkin kebutuhan itu terpenuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun