Latte Factor Berwujud Biaya Transfer

Kita seringkali peka pada diskon barang meski hanya 10%. Bahkan ketika nilainya mungkin hanya Rp 10-30 ribu rupiah. Bagi kita nilai itu berharga. Tapi kita tidak menyadari dan tidak menghiraukan pengeluaran-pengeluaran kecil yang rutin kita keluarkan. Seperti biaya transfer, biaya top up e-wallet, pulsa, listrik dan lainnya. 

Pernah menghitung total biaya transfermu setiap bulan? Bisa jadi sudah ratusan ribu rupiah. 

Latte Factor

Baca juga: Memilih Bank Digital yang Aman, Fleksibel, Anti Ribet

David Bach, seorang penulis sekaligus motivator keuangan asal Amerika Serikat, menyebut pengeluaran-pengeluaran kecil yang sering kita sepelekan padahal membuat boros itu, dengan istilah Latte Factor. 

Bach menggunakan istilah Latte Factor, dengan sebuah perumpamaan, dimana seseorang yang membeli kopi hampir setiap hari sebagai suatu kebiasaan yang dianggap remeh. Namun, ternyata pengeluaran kopinya itu, misalnya sebesar Rp 40 ribu setiap hari, jika ditotal dalam sebulan maka jumlahnya akan menjadi Rp 1.2 juta per bulan. Dalam setahun jumlahnya lebih dari Rp 14 juta. Nilai total itu ternyata bisa digunakan untuk travelling atau membeli gadget baru dalam satu tahun.

Dalam dunia perbankan, latte factor itu adalah biaya transfer. Hampir setiap hari setidaknya kita melakukan transfer dan top up e wallet. Biayanya mulai Rp 1.000-2.500. Anggap saja dalam satu hari  kita rata-rata mengeluarkan Rp 5.000,- untuk biaya transfer dan top up. Maka dalam satu bulan kita setidaknya bisa keluar sampai Rp 150ribu. Dan dalam satu tahun mencapai Rp 1.8 juta.

Biaya Transfer Gratis

Baca juga: Investasi yang Aman dan Tepat untuk Newbie

Aku sengaja menghitung jumlah biaya transfer dan top up bulan lalu. Ternyata jumlahnya Rp 95.000,-. Maka jika dijumlah, dalam setahun aku bisa keluar lebih dari Rp 1.1 juta. 

Baca juga: Gaji Selalu Habis? Ini Cara Menabung Beli Rumah Pakai Krom Bank

Bayangkan jika kamu memiliki bisnis, berjualan online atau menjual suatu jasa. Sering melakukan pembayaran ke berbagai rekening bank berbeda, baik ke supplier, ke pegawai, kurir dan lainnya. Tentu biayanya jauh lebih banyak daripada yang aku keluarkan. 

Bagaimana jika biaya transfer yang dulunya menjadi beban tambahan kini bisa benar-benar ditekan hingga nol rupiah. Hematnya tidak hanya terasa di akhir bulan, tetapi juga memberikan keleluasaan untuk mengalokasikan dana ke hal-hal yang lebih penting. Dan ternyata saat ini ada Bank Digital yang memberikan layanan itu, yaitu Krom Bank.