Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penurunan Kualitas Kinerja Karyawan akibat "Culture Shock" di Era Pandemi Covid-19

18 Oktober 2022   11:51 Diperbarui: 18 Oktober 2022   11:58 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita tahu bahwa pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi Indonesia. Dampak yang ada terjadi di berbagai segi kehidupan masyarakat. 

Salah satunya adalah perubahan kebiasaan seseorang untuk menyesuaikan keadaan saat pandemi. Perubahan ini menyebabkan seseorang mengalami culture shock di mana definisi dari culture shock ini adalah sebuah perasaan tertekan atau terkejut ketika berhadapan dengan lingkungan yang baru dan adanya kebiasaan-kebiasaan yang bertolak belakang atau yang belum pernah dilakukan sebelum nya tetapi kita di haruskan menerima hal tersebut. 

Tak hanya itu pandemi juga memberikan dampak yang buruk bagi berbagai perusahaan. Mengapa demikian? Karena kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah membuat beberapa perusahaan harus melakukan tindakan agar dapat terus berjalan. Nah, culture shock ini mengakibatkan karyawan jadi relatif malas dan itu akan mengganggu kinerjanya. Setelah di amati, ada beberapa faktor penyebab turunnya kinerja seseorang saat pandemi Covid-19 yaitu :

1. Adanya kebijakan pemerintah yang mengeluarkan peraturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang membuat pekerjaan karyawan dalam organisasi kurang efektif. Hal ini dilakukan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus, akan tetapi adanya PSBB ini menumbuhkan rasa malas kepada karyawan.

2. Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini membawa keputusan perusahaan untuk membagi dua tempat kerja karyawan. Pemberlakuan "Work From Home" atau bekerja dari rumah, di mana karyawan yang seharusnya bekerja penuh baik di kantor maupun lapangan, terpaksa harus bekerja dari rumah dengan keterbatasan fasilitas internet dan tidak sedikit pula yang berimbas pada pengurangan gaji atau insentif. Work From Home ini dapat mengurangi kefokusan seseorang dalam bekerja karena ada nya keluarga dirumah. Adapun hambatan-hambatan lain seperti kuota internet yang habis, listrik padam, dan suara-suara dari lingkungan sekitar. Hal ini dapat menyebabkan turunnya semangat seseorang dalam bekerja dan berakibat pada hasilk erjanya.

3. Terjadi pemutusan hubungan kerja atau PHK secara besar-besaran yang berdampak makin banyaknya pengangguran. Tak hanya itu, dampak dari PHK massal ini adalah dengan jumlah karyawan yang terbatas mereka akan melakukan pekerjaan lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Jika tidak dilakukan dengan baik maka akan berimbas pada produk/layanan yang dihasilkan. Turun nya pendapatan perusahaan membuat perusahaan harus membuat keputusan untuk melakukan PHK secara besar-besaran.

Jadi, dari beberapa faktor tersebut membuat seseorang harus melakukan penyesuaian terhadap lingkungan nya sendiri. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah membuat kita harus benar-benar memahami situasi untuk terus mempertahankan kinerja. Tak hanya itu, cara yang tepat dalam mempertahankan kinerja pada saat pandemi ini adalah terus mengoptimalkan kemampuan, mengikuti pelatihan yang bermanfaat guna meningkatkan kualitas kerja, dan terus berprogres untuk melakukan perubahan. Adapun strategi yang dapat perusahaan lakukan dalam mempertahankan kinerja karyawan nya yaitu :

1. Perbaharui visi dan misi tanpa merubah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

2. Memberikan fleksibilitas waktu, hal ini guna memberikan semangat pada karyawan agar tidak merasa jenuh saat bekerja

3. Selalu memotivasi karyawan, peran perusahaan sangat penting untuk terus mempertahankan kualitas kinerja karyawan. Bila perusahaan terus memberikan motivasi pada karyawan nya maka ia akan merasa dilibatkan atau diakui keberadaannya

4. Saling tolong menolong dan memberi semangat antara atasan dan bawahan, serta sesama karyawan

5. Memberikan kepercayaan kepada karyawan bahwa mereka dapat melakukan yang terbaik untuk perusahaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun