Mohon tunggu...
Meliana Anggraeni
Meliana Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi UPI Angkatan 2018

Mahasiswa Akuntansi UPI Angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN TEMATIK UPI 2021: Bantu Persiapan Siswa Sekolah Dasar Menghadapi AKM

18 September 2021   09:50 Diperbarui: 21 September 2021   17:59 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap  sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar  dan menengah, dimana mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil  belajar siswa yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta  kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang  mendukung pembelajaran. Informasi tersebut diperoleh  dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum  (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar

AKM sebagai bagian dari asesmen nasional merupakan penilaian  kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa untuk  mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada  masyarakat.  Terdapat  dua  kompetensi  mendasar  yang  diukur  AKM,  yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup  keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar  menggunakan  konsep  dan  pengetahuan  yang  telah  dipelajari,  serta   keterampilan  memilah  serta  mengolah  informasi. 

Di dalam AKM  disajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu  diselesaikan oleh siswa menggunakan kompetensi literasi membaca  dan  numerasi  yang  dimilikinya.  AKM  dimaksudkan  untuk  mengukur   kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten. Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang  digunakan,  dalam  hal  ini  dibedakan  dalam  dua  kelompok  yaitu  teks   informasi dan teks fiksi. Pada Numerasi konten dibedakan menjadi  empat kelompok, yaitu Bilangan, Pengukuran dan Geometri, Data dan  Ketidakpastian, serta Aljabar.

            Pelaporan hasil AKM dirancang untuk memberikan informasi mengenai  tingkat kompetensi siswa. Tingkat kompetensi tersebut dapat  dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun strategi  pembelajaran  yang  efektif  dan  berkualitas  sesuai  dengan  tingkat   capaian siswa. Dengan demikian “Teaching at the right level” dapat  diterapkan.  Pembelajaran  yang  dirancang  dengan  memperhatikan   tingkat  capaian  murid  akan  memudahkan  murid  menguasai  konten   atau kompetensi yang diharapkan pada suatu mata pelajaran.

Rencananya AKM ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober yang nantinya hasil dari AKM ini akan dilaporkan dalam empat kelompok yang menggambarkan  tingkat  kompetensi  yang  berbeda.  Urutan  tingkat  kompetensi  dari   yang  paling  kurang  adalah:  1)  Perlu  Intervensi  Khusus,  2)  Dasar,  3)   Cakap,  4)  Mahir.

Salah satu sekolah dasar yang dijadikan sebagai tempat KKN Tematik UPI yakni SDN 2 Dawagung yang berlokasi di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya juga tengah  melakukan persiapan dalam menghadapi AKM, oleh karena itu mahasiswa yang tengah melaksanakan KKN Tematik UPI dengan tema Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Belajar Kampus Mengajar tergerak untuk turut ikut serta dalam membantu persiapan siswa kelas 5 SDN 2 Dawagung dalam menghadapi AKM ini.

Berdasarakan informasi dari Guru Kelas 5, siswa kelas 5 SDN 2 Dawagung masih banyak yang salah dalam menjawab soal, baik itu soal literasi membaca maupun matematika padahal pelaksanaan AKM kurang lebih hanya tinggal satu bulan lagi. Selain itu, siswa juga tidak terbiasa menggunakan perangkat komputer karena AKM ini dilaksanakan secara online/daring. Oleh karenanya, perlu adanya upaya yang dilakukan agar kemampuan siswa dapat meningkat.

Beberapa upaya yang dilakukan dalam membantu siswa untuk menghadapi AKM ini salah satunya adalah dengan memberikan latihan soal dan pembahasannya, untungnya sekolah memberikan pinjaman buku latihan soal AKM kepada siswa yang bisa dibawa pulang ke rumah. Setiap hari siswa, guru dan mahasiswa KKN UPI menyisihkan waktu 30 - 60 menit diakhir waktu sekolah untuk melakukan latihan soal ini.

Selain itu, waktu yang disisihkan juga digunakan untuk pembiasaan menggunakan perangkat komputer. Pembiasaan menggunakan perangkat komputer diantaranya adalah mengenalkan cara menggunakan mouse, cara membuka google chrome, cara mengetik dan membuat huruf besar/kecil, cara mengisi token serta cara mengisi identitas diri yang kemudian pada akhirnya siswa diminta untuk melakukan simulasi AKM dengan mengakses website pusmenjar ayo coba akm di www.pusmenjar.kemendikbud.go.id.

Karena tatap muka terbatas masih diberlakukan, siswa yang datang ke sekolah hanya 50% dari kapasitas kelas dan datang secara bergantian maka dalam membantu siswa berlatih AKM tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di rumah.  Setiap hari Senin, siswa diminta mengerjakan soal AKM yang ada di buku kemudian jawabannya akan dikumpulkan setiap hari jumat via Google Form, kemudian pada hari Sabtu diberikan video pembahasan sesuai soal yang ditugaskan. Cara ini dilakukan agar siswa tidak hanya mengandalkan belajar AKM di sekolah saja, selain itu siswa secara tidak langsung diajarkan untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak, serta pada akhirnya mereka diharapkan  menjadi terbiasa untuk melakukan latihan soal tanpa diminta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun