Mohon tunggu...
Meli Mariani
Meli Mariani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ada Apa dengan Layanan Mediasi dalam Bimbingan Konseling?

24 Oktober 2018   07:41 Diperbarui: 24 Oktober 2018   08:04 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam bimbingan konseling kita tidak asing lagi dengan istilah-istilahnya diantaranya definisi, tujuan, fungsi,stakeholder dan juga komponen layanan konseling, serta strategi layanan konseling dan banyak lagi hal-hal sekelumit yang berkaitan dengan bimbingan konseling. Berbicara tentang komponen layanan bimbingan konseling, telah banyak dikaji dan dibahas dalam literature-literatur yang ada yang mana kebanyakan menyebutkan ada 10 layanan dalam  bimbingan konseling. 

Diantara 10 layanan konseling itu ada layanan orientasi, informasi, konseling kelompok, konseling perorangan, dan juga layanan mediasi dan lain-lain.. Nah, dalam kajian kali ini kita akan mengupas tentang layanan mediasi dalam bimbingan konseling.

Layanan Mediasi adalah yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan di antara mereka (Syahril dan Ilyas, 2009). Tujuan dari layanan mediasi secara garis besar ada dua yaitu secara umum dan khusus. 

Dalam tujuan umum bertujuan agar terciptanya suasana yang positif dan juga kondusif antara pihak yang bertikai dan pihak-pihak yang berkaitan dengan kedua pihak tersebut. Dalam tujuan khusus tujuannya adalah agar terciptanya kondisi baru bagi pihak yang bertikai tadi yang mana itu dapat membuat hubungan diantara mereka semakin membaik.

Dari pemaparan materi layanan mediasi ini dapat kita ambil contoh kejadian yang terjadi di lingkungan sekolah. Ada dua orang siswa yang berkelahi sewaktu jam istirahat berlangsung. Penyebab perkelahian ini adalah perasaan tersinggung seorang siswa kepada temannya. Yang menjadi pemicunya adalah karena salah paham dari salah seorang  siswa kepada temannya dia merasa dia ditertwakan dikelas padahal yang ditertawakan temannya  adalah orang lain. Dan sontak siswa yang merasa tersinggung ini langsung meninju temannya ini. 

Sehingga terjadilah aksi perkelahian yang tidak bisa dilerai dan berlanjut sampai rentang waktu yang lama, sampai kedua siswa ini dipanggil guru bimbingan konseling dan mengundang kedua orangtua siswa bersangkutan. Dan melakukan mediasi diantara dua siswa dan juga orang tuanya agar terjalin lagu hubungan baik antar kedua siswa tersebut.

Berdasarkan contoh diatas ini merupakan aplikasi dari peran guru bimbingan konseling dengan menggunakan layanan mediasi. Ini terbukti dari langkah-langkah yang dialkukan oleh guru bimbingan konseling tersebut. 

Dan selaras lagi dengan masalah yang ditangani oleh guru yaitu selaras dengan isi layanan mediasi salah stunya yaitu perasaan tersinggung anatara seorang siswa kepada temannya. Dalam layanan mediasi ini mempunyai teknik layanan dan juga format layanan serta kegiatan  pendukung layanan mediasi. 

Oleh karenanya guru bimbingan konseling harus paham dan jug aharus menguasai teknik, format serta kegiatan pendukung ini., karena itu berpengaruh kepada hasil akhir layanan ini. Jika sudah menguasai maka akan menghasilkan mediasi yang baik antara oihak yang bermasalh dan pihak-pihak yang berhubungan dengannya.

Jadi dalam layanan Mediasi ini banyak mengandung misteri antar pihak yang bersiteru dengan pihak lainnya dan juga kepada guru bimbingan konseling yang menanganinya. Yang mana mediasi hanya terbuka untuk pihak-pihak yang berhubungan dengan pihak yang bersiteru. Dan guru bimbingan konseling menjadi media/perantara antara kedua belah pihak. 

Dengan mengentaskan permasalahan kliennya. Singkatnya, apabila pihak tersebut dapat berdamai dan terjalin lagi hibungan baik antara keduanya, maka disini peran guru bimbingan konseling sangat besar dan fundamental. Dan layanan mediasi tersebut bisa dikatakan berhasil. Sekian.. Aemoga bermanfa'at.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun