Mohon tunggu...
Rizky Melfiana Aprilia
Rizky Melfiana Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Melfi

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Literasi di Ruang Pojok Baca SDN Mekarsari 01 Cipari

7 Oktober 2021   21:03 Diperbarui: 7 Oktober 2021   21:11 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih menimbulkan dampak dalam berbagai aspek kehidupan, salahsatunya dalam aspek pendidikan. Permasalahan yang timbul seiring berjalannya pembatasan-pembatasan kegiatan masyarakat sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi penularan virus seperti banyaknya kendala dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pembelajaran yang awalnya dilaksanakan secara langsung/tatap muka menjadi pembelajaran daring atau secara online dari rumah masing-masing.

Namun, pada daerah tertentu seperti pada daerah 3T terdapat banyak kendala yang dihadapi pada saat pembelajaran secara daring. Salahsatunya yaitu karena letak geografis, daerah tersebut sulit terjangkau oleh akses internet sehingga akan menghambat berjalannya proses pembelajaran secara daring. Kemudian tidak semua peserta didik memiliki alat penunjang untuk pembelajaran daring seperti gawai atau ponsel bahkan laptop karena keterbatasan ekonomi

Dengan adanya program Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021, yang merupakan sebuah program dari Kemdikbud RI untuk menugaskan mahasiswa membantu dalam proses pembelajaran yang terdampak pandemi Covid-19 dalam satuan pendidikan yaitu pada tingkat sekolah dasar.

Salahsatu sekolah dasar yang menjadi sasaran kampus mengajar yaitu SD Negeri Mekarsari 01 Cipari, sekolah tersebut terletak di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Setelah melakukan proses perizinan, kelompok mahasiswa kampus mengajar di sd tersebut membuat beberapa program yang akan dilaksanakan selama 3 bulan yang terhitung dari tanggal 22 Maret 2021 sampai 25 Juni 2021. 

Kondisi geografis sekolah yang berada di dataran tinggi dan memiliki keterbatasan akses internet menjadi kendala saat pembelajaran daring, kemudian mata pencaharian penduduk disekitar sekolah yaitu sebagai buruh karet, masih banyak peserta didik yang belum memiliki smartphone karena keadaan ekonomi. Karena banyaknya kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring, maka sekolah menggunakan pembelajaran secara tatap muka dengan protokol kesehatan di rumah-rumah warga dan mushola sekitar sekolah.

Kegiatan pembelajaran di sd tersebut sempat terhenti selama beberapa bulan lamanya, sehingga banyak peserta didik yang menjadi malas untuk membaca dan adapun yang masih tertinggal belum bisa membaca dan menulis. Program kegiatan yang telah dibuat salah satunya yaitu memperbaiki perpustakaan milik sekolah, karena kondisi ruang perpustakaan sd tersebut belum tertata rapi dan kotor, serta buku-buku sekolah belum ada penomoran. 

Maka, mahasiswa bergotong royong untuk menata ulang dan menghias ruang perpustakaan, tujuannya agar ruang perpustakaan tersebut dapat dipakai kembali untuk warga sekolah terutama para peserta didik menjadi lebih tertarik untuk membaca buku. Mulai dari pembuatan nomor buku-buku sekolah, penataan buku pada rak dan lemari buku, kebersihan ruang perpustakaan hingga menghias ruang perpustakaan dengan membuat pojok baca.

dokpri
dokpri

Ruang pojok baca yang nantinya menjadi tempat yang nyaman untuk anak-anak di sd tersebut membaca buku-buku bacaan yang tersedia, dan untuk yang belum lancar membaca menjadi lebih senang dengan adanya ruang pojok baca ini karena dilengkapi dengan hiasan dinding edukasi untuk anak-anak seperti poster huruf, poster angka, huruf hijaiyah, poster anggota tubuh manusia, macam-macam buah, poster hewan, puzzle dan stiker dinding yang menarik. Buku-buku yang dimiliki sekolah hanya buku pelajaran, maka mahasiswa membeli buku-buku bacaan anak seperti buku cerita anak, dongeng, ensiklopedia dan majalah anak. Dana yang dikeluarkan merupakan dana yang berasal dari donasi yang dibuka oleh mahasiswa.

Program kampus mengajar ini juga untuk membantu proses pembelajaran di sekolah tersebut, pembelajaran dilaksanakan di rumah-rumah warga dan mushola sekitar sekolah, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Media-media yang digunakan untuk membuat peserta didik lebih tertarik seperti membuat pohon cita-cita, membuat kotak pensil, membuat roda rumus dan masih banyak lagi. Proses pembelajaran tersebut dibarengi dengan adanya adaptasi teknologi, seperti penggunaan media-media pembelajaran yang berbasis teknologi. Penggunaan media berbasis video dengan peralatan seperti laptop dan proyektor, mengenalkan atau mengedukasi peserta didik tentang bagaimana cara berkomunikasi atau penggunaan sosial media yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun