Sebab sepanjang 2024 saat harga emas mulai mengalami kenaikan dibanding tahun-tahun sebelumnya mereka mulai menuai panen. Bahkan ada yang sudah mendapatkan keuntungan dua kali lipat dari konsisten menabung emas di Pegadaian. Mereka kembali menyarankan Widi agar menaruh uang itu di Tabungan Emas Pegadaian.
Akhirnya di awal Februari 2025 Widi mantap beralih. Mengambil semua uang di rekening tersebut dan memutuskan tidak lagi melanjutkan deposito di bank konvensional itu.
Kemudian ia pergi mendatangi Pegadaian cabang Terandam. Ia membuka tabungan emas dengan nomimal Rp180 juta.
Setelah dikonversikan ke harga emas digital di Februari 2025 seharga Rp1.5 jutaan per gram ia mendapatkan 117 gram. Lalu karyawan Pegadaian yang membantu Widi membuka Tabungan Emas menyarankan agar mengikuti Deposito Emas. Ini merupakan layanan baru yang diluncurkan Pegadaian.
"Saya menyesal tidak mengikuti saran teman-teman. Padahal di awal 2024 itu harga emas di Pegadaian masih Rp1 juta lebih sedikit. Namun apa dikata, nasi sudah menjadi bubur, menyesal berkelanjutan tak ada gunanya," ujarnya.
Saat ini, di September 2025 harga emas semakin menggila, akan tetapi justru Widi merasakan berkahnya. Tabungan emasnya sudah bernilai Rp240 juta lebih, karena harga jual tembus di atas Rp2 juta per gram.
"Kalau dihitung-hitung sudah ada keuntungan sekitar Rp60 juta lebih. Semoga saja di Februari 2026 saat jatuh tempo Deposito Emas saya harganya semakin tinggi. Kalau bisa harga jualnya Rp2,3 juta per gram," katanya sambil tertawa manis.
Deposito Emas untuk Wujudkan Impian
Widi mengatakan, Deposito Emas itu uangnya akan dipergunakan untuk mewujudkan impian. Membeli mobil dan rumah sederhana pada tahun depan.
Melihat pergerakan harga emas, ia yakin bisa segera mewujudkan impian itu. Optimis terpancar karena juga mendapatkan dukungan dari teman dan rekan kerja yang telah menjadi nasabah Pegadaian. Sebab mereka satu per satu juga telah merealisasikan impian berkat Tabungan Emas Pegadaian.
