Magelang -- Permasalahan sampah masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas di banyak wilayah di Indonesia, termasuk di Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Seiring meningkatnya volume sampah rumah tangga dan minimnya sistem pengelolaan yang berkelanjutan, warga desa menghadapi tantangan dalam menjaga kebersihan lingkungan secara konsisten.
Bank sampah yang sebelumnya pernah dibentuk di Desa Margoyoso sejatinya merupakan langkah progresif yang digagas masyarakat dalam upaya mengelola sampah secara mandiri. Namun, seiring berjalannya waktu, kegiatan bank sampah tersebut mengalami stagnasi dan perlahan tidak lagi aktif. Minimnya dokumentasi kegiatan, lemahnya sistem administrasi, dan belum adanya SOP operasional yang jelas menjadi salah satu penyebab menurunnya partisipasi masyarakat serta kesulitan dalam pengawasan dan evaluasi kegiatan.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar yang bertugas di Desa Margoyoso, berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK desa, menggagas program pembuatan buku administrasi bank sampah sebagai langkah awal untuk merevitalisasi sistem yang sudah ada dan membangkitkan kembali semangat warga dalam mengelola sampah secara kolektif.
Dalam implementasinya, tim KKN merancang tujuh jenis buku administrasi yang akan digunakan oleh pengurus bank sampah di tingkat RT, dusun, hingga desa. Buku-buku tersebut meliputi:
Buku Notulen Rapat
Buku Tamu
Buku Kas Tunai Bank Sampah
Buku Setoran Sampah Nasabah
Buku Induk Anggota Bank Sampah
Buku Penjualan Sampah
Buku Induk Tabungan Sampah