Terkadang, kita sebagai hamba terlalu banyak protesnya ya. Wajar memang, manusiawi memang, jika kita sebagai hamba sering bertanya kenapa dan kenapa. Kalau dipikir-pikir selama ini jalannya sudah terlalu jauh ya. Sehingga ibadah yang dilakukan pun rasanya hambar.Â
Sadar kah,bahwa selama ini nikmat yang Allah berikan sudah terlalu banyak dibandingkan dengan setiap ujian yang ia berikan?? Â Namun,egoisnya kita,selama ini hanya memikirkan sakitnya saja. Dunia akhir-akhir ini terlalu gak adil ya? Sebenarnya,bukan ujian dari Allah yang membuat kita gelisah. Tapi,ada bahasa rindu yang gagal kita fahami.Â
Akhir ini,tak jarang rasanya Allah memberikan ujian yang luar biasa. Mulai dari penghianatan, orang-orang mulai menjauh, bahkan ujian perekonomian datang secara bersamaan. Tapi baru kusadari ternyata dibalik itu semua pasti ada hikmahnya. Kalau dipikir-pikir terlalu menyakitkan memang ketika orang-orang secara tiba-tiba menjauh dan terlihat tak suka kepada kita,hanya karena cerita buruk dari para si pembenci yang berhasil menghasut orang lain untuk ikutan membenci kita. Bahkan kadang,parahnya kita dituduh melakukan perbuatan yang kita sama sekali tidak pernah tau kapan kejadian seperti itu terjadi.
Tapi satu hal yang tak pernah kita sadari, bukankah manusia-manusia itu datangnya dari Allah? Bukankah manusia-manusia itu Allah yang menggerakkan? Jadi, sebenarnya ketika ada orang-orang yang berprilaku seperti itu, Satu yang harus kita yakini, mereka didatangkan Allah hanya untuk menguji kita, sebatas mana kesabaran kita menghadapi mereka.
 Sempat terlintas dipikiran saat Allah menguji luar biasa, apakah Allah memberikan ini semua sebagai hukuman karena begitu banyak nya dosa-dosa ku dimasa lalu? Dosa-dosa yang sudah sebanyak buih dilautan?, tapi aku disadarkan kembali bahwa Allah itu maha pengampun. Gak pantas memang kadang mengaku sebagai hambanya  yang imannya masih sering naik turun, hari ini berjanji mau taubat,eh besoknya kembali maksiat. Wajar saja memang ketika orang-orang mengatakan bahwa jilbab panjang dan pakaian gamisku tak sesuai dengan akhlak ku.
Terlalu banyak yang harus dimuhasabah. Mulai dari shalat kurang tepat waktu,lisan yang sering membicarakan keburukan orang lain,hati yang masih merasa lebih baik dari orang lain,raut wajah yang kadang terlihat masam dihadapan orang lain.Â
Tapi,tak ada kata terlambat. Untuk setiap ujian yang Allah berikan kepadamu, yakinlah ada kebaikan didalamnya. Mulai sekarang, pilih dan pulih lah bersama Allah. Pilih lingkaran pertemanan yang bisa mendekatkan mu kepada Allah bukan malah yang menjauhkan dan berhianat, dan pulih lah atas setiap rasa sakit dan khawatir mu.
Lelah boleh,nyerah jangan. Seperti firman Allah dalam Q.S. Ar-Ra'd ayat 11 : "Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum,sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri". Jadi,siapa lagi yang bisa mengubah keadaan diri kita kalau bukan diri kita sendiri??,, Tetap semangat merubah diri menjadi lebih baik. Tunjukan hasil dari progres itu kepada orang-orang yang terus mengusikmu saat ini,buat mereka kelak tersipu malu karena dirimu yang sudah jauh lebih taat kepada Allah.Â
Salam literasi, dari Aku yang masih banyak kurangnya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI