Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mantan Napi Tak Berhak Kesempatan Kedua?

1 April 2011   06:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:14 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah seorang mantan nara pidana. Beberapa tahun mendekam di penjarapun menjadi imbalan yang pantas saya dapatkan dari hasil perbuatan saya yang merampok rumah mantan boss saya.

Selama berada dipenjara saya menyesali benar betapa apa yang saya lakukan itu adalah salah. oleh karenanya saya sudah berniat dalam hati akan membayar semuanya setelah saya menyelesaikan ujian dipenjara.

Saat kesempatan itu datang didepan mata semuanya menjadi sirna. Tak ada yang percaya padaku bahwa bukan saya pelakunya.

Malam itu saya berjalan disebuah lorong yang sempit setelah pulang dari warung. Tiba tiba saja seorang pemuda yang tak dikenal menghampiriku dan memberikan sebuah tas kecil padaku. Bingung, tapi masih tetap memegang tas itu, saya tetap berjalan santai. Tak berselang dari itu puluhan orangpun menghampiriku dan langsung saja menjudge saya sebagai pencuri. "dasar maling amatir, nggak pernah jera" kata salah satu dari mereka seraya mendaratkan kepalan lima jari di wajahku. Hajaran demi hajaranpun saya dapatkan tanpa ampun. Pak RT menjadi penyelamatku dari hajaran itu

Singkat cerita, sayapun tak pernah mendapatkan keadilan dari para tetanggaku mereka tetap mengangggapku sebagai macan ditengah kambing yang siap menerkam kambing kapan saja. Saya tak peduli apabila mereka tak percaya pada saya perihal malam itu, tapi yang saya tak terima adalah ketika mereka seakan tak memberikanku sedikit celah untuk berubah. Tak ada kesempatan kedua untukku.

Sekali rampok tetap rampok,

Sekali maling tetap maling,

sekali pembunuh tetap pembunuh...............

memang tak adakah??

Diinspirasi dari cerita seorang teman,

Salam sayang,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun