Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diskusi Kain Lap dan Tisu.

13 September 2010   08:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:16 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_243737" align="alignleft" width="300" caption="illustrasi google.com"][/caption]

Apa yang membedakan antara kain lap dan tisu?

Saya kira kita semua sudah tahu akan jawabanya. Tapi kita bicarakan nanti saja. pertanyaan kedua adalah, kapan kita membutuhkan keduanya? Yes benar sekali kita membutuhkan keduanya dengan maksud untuk mengelap, menyeka dan membersihkan. Contohnya saja ketika anda menumpahkan secangkir air di meja maka benda pertama yang akan muncul di benak anda untuk membersihkanya adalah kain lap,bukan. Ataupun bila anda selesai makan makan otomatis anda akan cuci tangan dan mungkin setelah itu anda akan membersihkan tangan anda kembali dengan tisu juga. Jadi jelaslah kedua fungsi benda yang berbeda ini.

Kembali keperbincangan sebelumnya tentang perbedaan antara keduanya. Ok kita berbicara mengenai kain lap dulu. Biasa kalau yang namanya kain lap itu terbuat dari kain yang lembut, mampu menyerap air dan bentuknya agak lebar bila dibandingkan dengan tisu. Sementara tisu terbuat dari bahan yang lembut tapi mudah sobek, walaupun ia mampu menyerap air tapi tisu itu pasti akan hancur, tidak seperti kain lap yang tetap utuh.

Selain itu yang namanya kain lap biasanya setelah dipakai akan dilemparkan kesesuatu tempat untuk dicuci sehingga bisa dipakai di kesempatan yang lainya. Nah bagaimana dengan tisu?? Bisa dicuci? Bisa dipakai lagi? Atau bisa di simpan lagi? Tentu saja tidak bukan. Tisu itu langsung dipakai langsung dibuang.

Jadi sudah cukup jelas bukan persamaan dan berbedaan keduanya hingga fungsinya dalam kehidupan kita. Tapi pernahkah kita berterima kasih pada kedua benda ini sehubungan dengan hal-hal yang telah mereka lakukan pada kita? Apakah karena mereka itu benda mati jadi kita merasa tak perlu berterima-kasih?

Ibaratkan lah kita manusia ini sebagai kain lap dan tisu bagi orang lain, bagaimana perasaan anda. Contonya seperti kain lap, anda hanya diperlukan untuk menyelesaikan sesuatu, mengerjakan sesuatu tetapi setelah itu orang itu juga akan lupa kepada anda dengan cara langsung mencampakkkan anda ke tempat yang lain bersama kain kotor lainya. Tapi disuatu hari nanti anda tetap akan mau melakukan hal yang sama, sebenarnya anda telah menolak tapi karena orang tadi mencuci dan mengeringkan otak anda layaknya kain lap benaran akhirnya anda mau melakukanya lagi. Tapi lagi-lagi anda dicampakkan seperti dulu ketika anda telah menuntaskan semua permasalahan orang tadi. Sakit hati adalah jalan terakhir yang kita terima apabila seandainya ada orang memperlakukan kita seperti kain lap itu.mungkin orang itu tahu bahwa anda adalah orang kecil sementara ia adalah orang besar jadinya ia bertindak sesuka-sukanya pada anda.

Nah bagaiman dengan tisu? Saya kira sama saja dengan kain lap yang membedakan adalah kwantitasnya. Jika anda diibaratkan seorang tisu maka itu bermaksud bahwa anda akan dilempar,tak diingat tak mendapat apa apa setelah anda melakukan tindakan yang baik pada orang lain. Istilah kerennya habis manis sepah dibuang. Sudah dipakai langsung ganti yang baru.

So jelas sangat bukan makna yang terselip dibaliknya jika seumpama ada orang lain yang mengibaratkan kita seperti kain lap ataupun tisu. Anda memilih yang mana? Saya kira tidak untuk kedua-duanya. Jadi dengan melihat semua artinya mudah-mudahan kita juga jangan sampai melakukanya pada orang lain. Tulisan ini terinspirasi dari kain lap yang selalu menggantung di rak piring di rumahku yang hanya aku gunakan untuk membersihkan tanganku saja ketika aku membutuhkanya……..

Benarkah seperti itu??

kalau  bukan kain lap atau tisu, jadi saya apa ??

.....................................................................................................................................................................

Paling tidak ini hanyalah opini, semuanya ada ditangan anda!!!

He..he

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun