Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Film

"Ghost Writer", Drama Keluarga Berbalut Horor dan Komedi

5 Juni 2019   18:59 Diperbarui: 5 Juni 2019   19:04 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dailysia.com

Adakah yang ingin menikmati horor, komedi, dan drama dalam satu film? Mungkin aku bisa menyarankan film Gost Writer ini.

Ini bukan cerita tentang seorang penulis bayangan yang ingin menjadi terkenal. Bukan juga tentang hantu penulis bayangan. Ini cerita tentang hantu yang membantu seorang penulis membuat novel yang mengisahkan tentang hantu tersebut. Bingung nggak?

Kisah ini bermula ketika kakak beradik, Naya (diperankan oleh Tatjana Saphira) dan Darto (Endi Arfian), yang berpindah ke rumah tua. Naya adalah seorang penulis novel yang sudah beberapa waktu belum bisa menelurkan karya lagi. Tanpa novel baru, dia dan adiknya harus melanjutkan hidup dengan royalti yang terus menurun setiap tahunnya. Dalam kebuntuan ide itu, Naya menemukan sebuah buku harian milik penghuni rumah terdahulu dan menjadikannya dasar cerita novel terbarunya.

Pemilik buku harian itu tidak berkenan Naya menggunakan cerita dalam novel. Mulailah Naya dan Darto mengalami hal-hal mistis yang menyeramkan. Ternyata, rumah itu ditunggu oleh arwah arwah laki-laki yang sedih bernama Galih (Ge Pamungkas) dan perempuan yang menyeramkan bernama Bening (Asmara Abigail). Naya yang sedang mengalami kesulitan finansial pun akhirnya membuat sebuah kesepakatan dengan Galih itu.

Naya boleh menuliskan kisah cerita Galih dan Galih membantu Naya menulis novelnya dengan syarat tidak boleh ada dramatisasi. Sedikit demi sedikit, mulai terkuaklah cerita-cerita tentang 'penunggu' rumah tua ini dan prahara yang menimpa keluarga penghuni sebelumnya. Masalah mulai muncul ketika editor meminta Naya membuat ceritanya lebih drama.

Secara keseluruhan, aku sangat suka ceritanya. Cerita utama dari film yang disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk ini adalah ada hal yang belum selesai dari orang yang meninggal. Banyak cerita horor yang mengangkat cerita ini sebenarnya. Namun aku tetap terkesan dengan film Gost Writer ini.

Banyak cerita-cerita di sekelilingku tentang komunikasi orang tua dan anak yang lebih banyak diliputi emosi sehingga terjadi miskomunikasi dan menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Ada juga cerita tentang kakak adik yang sebenarnya saling menyayangi namun karena satu dan lain hal, si kakak merasa adiknya membencinya atau sebaliknya. Hal-hal yang dekat dengan kehidupan seperti ini yang kemudian bisa menyentuhku sebagai penonton.

Menurutku, komedi-komedi yang dibangun di awal cerita agak garing. Namun ketika film sudah mulai berjalan seperempat cerita, komedinya mulai 'masuk' dan bisa diterima meskipun terkesan receh. Apalagi ketika komedi ini diselipkan dalam sketsa horor. Komedinya jauh lebih terasa.

Pembangkit suasana horor dalam film ini, selain efek suaranya, adalah arwah perempuan menyeramkan bernama Bening. Bahkan ketika dia sedang tersenyum ramah pun, Bening tetap terlihat menyeramkan (two tumps up buat make up artist-nya. Aslinya Asmara Abigail cantik dan banget lho).

Film ini cocok ditonton di hari libur lebaran ini bersama keluarga. Kita akan belajar tentang rasa sayang pada keluarga dan menekan kepentingan pribadi demi kebaikan keluarga. Namun karena ini film horor, bagaimanapun, sebaiknya tidak mengajak anak di bawah 13 tahun ya...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun